Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Berani Paus Fransiskus Hargai Hak-hak Kaum LGBTQ

Kompas.com - 26/01/2023, 12:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

VATIKAN, KOMPAS.com - Paus Fransiskus telah mengkritik undang-undang yang mengkriminalisasi homoseksualitas, dan menyebutkan bahwa hal itu tidak adil.

Dia mengatakan bahwa Tuhan mencintai semua manusia sebagaimana adanya, dan menyerukan kepada para uskup Katolik yang mendukung undang-undang tersebut untuk menyambut orang-orang LGBTQ ke dalam gereja.

“Menjadi homoseksual bukanlah kejahatan,” kata Paus pada Selasa (25/1/2023) dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Paus Fransiskus: Homoseksualitas Bukanlah Kejahatan

Seperti dilansir Guardian, Paus mengakui bahwa para uskup Katolik di beberapa bagian dunia mendukung undang-undang yang mengkriminalisasi homoseksualitas atau mendiskriminasi orang-orang LGBTQ. Inilah yang harus diubah agar tak ada lagi diskriminasi sesama manusia.

Komentar Paus dipuji oleh para pendukung hak-hak gay sebagai tonggak sejarah. Ini jadi yang pertama diucapkan oleh seorang Paus tentang undang-undang semacam itu.

Paus juga konsisten dengan pendekatan secara keseluruhan terhadap orang-orang LGBTQ, ditambah dengan keyakinannya bahwa gereja Katolik harus menerima semua orang dan tidak mendiskriminasi.

Paus mengutip katekismus Katolik dengan mengatakan bahwa kaum gay harus disambut dan dihormati, dan tidak boleh dipinggirkan atau didiskriminasi.

“Kita semua adalah anak-anak Tuhan, dan Tuhan mencintai kita apa adanya dan untuk kekuatan kita masing-masing berjuang untuk martabat kita,” kata Paus.

Baca juga: Masyarakat Mulai Berziarah ke Makam Paus Benediktus XVI...

Pernyataan Paus muncul menjelang perjalanannya ke Afrika, di mana undang-undang seperti itu umum dipakai, seperti di Timur Tengah.

Banyak yang berasal dari masa kolonial Inggris atau terinspirasi oleh hukum Islam.

Beberapa uskup Katolik dengan tegas menjunjung tinggi mereka sebagai konsisten dengan ajaran Vatikan, sedangkan yang lain menyerukan agar mereka dibatalkan karena melanggar martabat dasar manusia.

Pada hari Selasa, Paus juga mengatakan bahwa perlu ada perbedaan antara kejahatan dan dosa sehubungan dengan homoseksualitas.

Ajaran gereja berpendapat bahwa tindakan homoseksual adalah dosa, tetapi kaum gay harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] 3 Alasan Pemakaman Paus Benediktus Unik | China Kecam Aturan Pembatasan Covid-19

“Ini bukan kejahatan. Ya, memang itu dosa. Tapi pertama-tama, mari kita bedakan antara dosa dan kejahatan," ujarnya.

"Tidak berbuat baik satu sama lain juga merupakan dosa,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com