Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Ukraina Ajak Negara Lain Gabung Formula Perdamaian

Kompas.com - 12/01/2023, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap negara yang bergabung dengan formula perdamaian Ukraina akan disambut dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin dalam pertemuan online, Kamis (12/1/2023).

Formula perdamaian Ukraina tersebut sebelumnya diperkenalkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam KTT G20 di Bali pada November 2022.

Baca juga: Dubes Ukraina: Terlalu Naif jika Ada yang Percaya Rusia Mampu Bernegosiasi

Terdapat 10 poin yang diusung dalam formula perdamaian Ukraina tersebut.

Hamianin menuturkan, setiap negara bisa memilih akan menjadi co-leader atau partisipan dalam formula perdamaian tersebut.

Dia mengatakan, co-leader adalah negara yang ingin menjadi pemimpin dalam tercapainya formula perdamaian, entah itu terlibat dalam satu atau dua poin yang tertuang di dalam formula tersebut.

Co-leader akan mengerjakan rencana lebih lanjut atau pedoman yang sangat konkret dari poin-poin dalam formula perdamaian Ukraina.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Ganti Komandan di Tengah Situasi Pelik di Soledar

"Sedangkan negara partisipan akan mengikuti prosesnya," ucap Hamianin.

Dilansir dari The Straits Times, kesepuluh poin dalam formula perdamaian Ukraina terdiri atas keamanan radiasi dan nuklir; ketahanan pangan; ketahanan energi; tahanan dan orang yang dideportasi; Piagam PBB dan integritas teritorial Ukraina; pasukan Rusia dan permusuhan; keadilan; perlindungan terhadap lingkungan; pencegahan eskalasi; dan konfirmasi akhir perang.

Dalam KTT G20 di Bali, Zelensky menyampaikan bahwa formula perdamaian terbaru disusun untuk menyelamatkan ribuan jiwa dan melindungi dunia dari destabilisasi terbaru.

“Itulah mengapa saya ingin menyajikan visi kami tentang jalan menuju perdamaian. Bagaimana untuk benar-benar mencapainya,” ujar Zelensky, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Bertukar Tahanan Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com