MINSK, KOMPAS.com – Mantan calon presiden (capres) Belarus Andrei Dmitriev ditangkap aparat berwenang, menurut laporan timnya, Rabu (11/1/2023).
Dmitriev adalah seorang politikus oposisi yang mengikuti kontestasi pemilihan presiden (pilpres) Belarus pada 2020.
Dmitriev berada di urutan keempat dalam pilpres dengan perolehan 1,2 persen suara.
Baca juga: Belarus Jatuhkan Rudal dari S-300 Ukraina yang Masuk Wilayahnya
Dilansir dari Reuters, Dmitriev juga merupakan salah satu tokoh yang memimpin gerakan sosial anti-Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Menurut unggahan di laman Facebook-nya, Dmitriev ditangkap di ibu kota Belarus, Minsk. Alasan penangkapan Dmitriev masih belum diketahui.
Sejauh ini, pihak berwenang Belarus belum mengomentari penangkapan Dmitriev.
Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, mengaklaim kemenangan dalam pilpres 2020.
Namun, hasil pilpres 2020 dikritik karena muncul laporan fraud dan represi keras terhadap oposisi oleh otoritas yang setia kepada Lukashenko.
Pengumuman kemenangan Lukashenko memicu demonstrasi selama berpekan-pekan di mana ratusan ribu warga Belarus turun ke jalan mendesaknya untuk mundur.
Baca juga: Pasukan Rusia Akan Gelar Latihan Militer di Belarus
Lukashenko, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, membubarkan demonstrasi dengan kera.
Sejak saat itu, dia juga meningkatkan kampanye represi untuk membungkam oposisi politik dalam negeri.
Kelompok HAM memperkirakan, ada sekitar 1.500 tahanan politik di Belarus akibat tindakan keras tersebut.
Baca juga: Putin Terbang ke Belarus, Dituding Bahas Serangan Terbaru di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.