Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Dua Pertiga Gletser Dunia Diperkirakan Lenyap pada 2100

Kompas.com - 09/01/2023, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa gletser dunia saat ini tengah menyusut dan menghilang lebih cepat dari yang diperkirakan para ilmuwan. Dua pertiga dari gletser tersebut diproyeksikan akan mencair pada akhir abad ini seiring dengan tren perubahan iklim yang terjadi secara global.

Namun, jika dunia berhasil menahan laju pemanasan di masa depan hanya sepersepuluh derajat dan memenuhi target Perjanjian Iklim Paris, maka kurang dari setengah gletser dunia yang akan hilang, menurut studi tersebut. Sebagian besar yang akan hilang tersebut adalah gletser kecil, tetapi vital dan sedang menuju titik penghabisan, kata penulis penelitian.

Dalam skenario kasus terburuk, 83 persen gletser dunia kemungkinan besar akan hilang pada tahun 2100, kata penulis penelitian.

Baca juga: Perubahan Iklim: Gletser Mencair, Ribuan Ton Bakteri Merebak ke Lingkungan

Studi jurnal Science yang dipublikasikan pada Kamis (5/1/2023) telah melakukan penelitian secara komprehensif terhadap 215.000 gletser di dunia, tidak termasuk yang ada di lapisan es di Greenland dan Antartika.

Para ilmuwan kemudian menggunakan simulasi komputer untuk menghitung, menggunakan tingkat pemanasan yang berbeda, berapa banyak gletser yang akan hilang, berapa triliunan ton es yang akan mencair, dan berapa banyak kontribusinya terhadap kenaikan permukaan laut.

Suhu rata-rata dunia saat ini diperkirakan naik sebesar 2,7 derajat Celsius sejak masa pra-industri. Dengan demikian, pada 2100 dunia diperkirakan akan kehilangan 32 persen massa gletsernya, atau 48,5 triliun metrik ton es serta 68 persen dari gletser menghilang.

Baca juga: Video Viral Gletser Runtuh di Chile, Panas Abnormal Jadi Sebabnya

Fenomena tersebut akan meningkatkan kenaikan permukaan laut sebesar 4,5 inci, kata penulis utama studi, David Rounce.

“Apa pun yang terjadi, kita akan kehilangan banyak gletser. Tapi kami memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan dengan membatasi berapa banyak gletser yang hilang,” kata Rounce, ahli glasiologi dan profesor teknik di Universitas Carnegie Mellon

“Untuk gletser-gletser kecil sudah terlambat. Namun, secara global hasil kami dengan jelas menunjukkan bahwa setiap derajat suhu global penting untuk menjaga es sebanyak mungkin agar terkunci di gletser,” kata rekan penulis studi Regine Hock, ahli glasiologi di University of Alaska Fairbanks dan University of Oslo di Norwegia.

Baca juga: Puing Pesawat yang Jatuh dan Hilang pada 1968 Ditemukan Usai Gletser Pegunungan Alpen Mencair

Proyeksi kehilangan es pada 2100 berkisar antara 38,7 triliun metrik ton hingga 64,4 triliun ton, tergantung pada seberapa besar kenaikan suhu Bumi dan berapa banyak batu bara, minyak, dan gas yang dibakar, menurut penelitian tersebut.

Studi ini menghitung bahwa semua es yang mencair itu akan meningkatkan permukaan laut global sebesar 90 milimeter hingga 166 milimeter.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Studi: Dua Pertiga Gletser Dunia Diperkirakan Lenyap pada 2100

Baca juga: Gletser di Gunung Italia Runtuh, Korban Meninggal Bertambah, Belasan Masih Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com