Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jet Tempur Beijing Cegat Pesawat Pengintai AS di Laut China Selatan

Kompas.com - 30/12/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN,ANI News

WASHINGTON DC, KOMPAS.comJet tempur China dilaporkan mencegat pesawat pengintai AS di atas Laut China Selatan. Insiden ini terjadi pada 21 Desember.

Komando Indo-Pasifik (INDOPACOM) Angkatan Laut AS pada Kamis (29/12/2022) menyampaikan, jet tempur yang melakukan pencegatan tersebut adalah J-11 milik Angkatan Laut China.

INDOPACOM mengatakan, J-11 itu terbang dengan jarak 20 kaki dari hidung pesawat pengintai Angkatan Udara AS RC-135 Rivet Joint yang mengangkut sekitar 30 orang di dalamnya.

Baca juga: Prediksi Ancaman 2023, Bakamla: Eskalasi Konflik Laut China Selatan Berpotensi Naik

Sebagai respons, lanjut INDOPACOM, RC-135 terpaksa mengambil manuver mengelak untuk menghindari tabrakan, sebagaimana dilansir CNN.

INDOPACOM menambahkan, RC-135 berada di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan dan sah melakukan operasi rutin.

Dilansir dari ANI, INDOPACOM menuturkan bahwa pasukannya akan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di laut dan di wilayah udara internasional.

“Dengan memperhatikan keselamatan semua kapal dan pesawat terbang berdasarkan hukum internasional,” ujar INDOPACOM dalam pernyataannya.

Baca juga: Filipina Perintahkan Militer Perkuat Kehadiran, Pantau Aktivitas Beijing di Laut China Selatan

“Kami berharap semua negara di kawasan Indo-Pasifik menggunakan wilayah udara internasional dengan aman dan sesuai dengan hukum internasional,” tambah pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan keprihatinannya mengenai perilaku Beijing yang berbahaya.

Hal itu disampaikan Austin pada November ketika dia bertemu Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe, di sela-sela Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM-Plus) di Kamboja.

Pembicaraan antara Austin dan Wei mencakup hubungan pertahanan serta masalah keamanan regional dan global.

Baca juga: Berkunjung ke Filipina, Wapres AS Serukan Pertahankan Kedaulatan di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com