KOMPAS.com - Setelah hilang di Sungai Aare pada akhir Mei, jenazah Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz putra Ridwan Kamil ditemukan di Bendungan Engehadle Swiss tanggal 8 Juni 2022.
Ditemukannya jenazah Eril mengakhiri pencarian selama berhari-hari setelah ia hilang terseret arus Sungai Aare.
Sementara itu pada Juni juga, gempa bumi terjadi di Afghanistan yang menewaskan 1.000 orang, serta membuat 1.500 korban luka-luka.
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Kaleidoskop Internasional 2021 | Kabar Baik tentang Omicron
Berikut adalah kejadian-kejadian besar yang terjadi di seluruh dunia selama Juni 2022.
Jenazah anak Ridwan Kamil, Eril, yang hilang di Sungai Aare, Swiss, akhirnya ditemukan pada Rabu (8/6/2022) pukul 6.50 waktu setempat.
Berdasarkan rilis yang diterbitkan Polisi Bern pada Kamis (9/6/2022), polisi wilayah Bern pada Rabu mendapat laporan temuan jenazah seorang pria berada di air Bendungan Engehalde.
Spesialis dari polisi air Bern mendapati tubuh pria itu di cekungan luapan bendung dan kemudian menyelamatkannya.
Berdasarkan informasi dari polisi Bern yang dikumpulkan Krisna Diantha Akassa, kontributor Kompas.com di Swiss, Eril mulai masuk air Sungai Aare di Schoenausteg.
Melalui Google Maps, jarak antara Schoenausteg dengan Bendungan Engehalde adalah sekitar 5,31 kilometer bila mengikuti aliran sungai.
Baca juga: Kisah Geraldine Beldi, Guru SD Swiss yang Temukan Jasad Eril
Dilansir dari Al Jazeera, pihak berwenang mengatakan bahwa ratusan rumah hancur di wilayah terbelakang.
Getaran dapat dirasakan di negara tetangga Pakistan dan Iran, di mana tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban jiwa.
Rumah berbahan batu dan bata lumpur runtuh di kawasan timur negara ini. Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, yang jarang tampil ke publik meminta pertolongan pada dunia, Kamis (23/6/2022).
Dikutip Assosiated Press (AP), Akhundzada memohon masyarakat internasional untuk membantu rakyat Afghanistan yang terdampak tragedi ini.
Warga di daerah terpencil di dekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan ini terpantau menggali reruntuhan menggunakan tangan kosong untuk mencari korban baik hidup maupun meninggal. Penguburan jenazah pun memakai peralatan seadanya.
Baca juga: Derita Anak-anak Korban Gempa Afghanistan: Kekurangan Makanan, Tak Ada Tempat Berlindung