Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Anak-anak Korban Gempa Afghanistan: Kekurangan Makanan, Tak Ada Tempat Berlindung

Kompas.com - 24/06/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Orang yang selamat dari gempa bumi paling mematikan di Afghanistan dalam lebih dari dua dekade telah dibiarkan tanpa makanan, air, atau tempat tinggal saat menunggu bantuan di desa-desa terpencil yang hancur.

Gempa bumi magnitudo 5,9 pada hari Rabu (22/6/2022) di provinsi-provinsi timur yang berbukit-bukit menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan menghancurkan atau merusak sekitar 10.000 rumah.

Gempa juga telah merobohkan menara telepon seluler dan kabel listrik sambil memicu tanah longsor dan bebatuan yang menghalangi jalan-jalan pegunungan.

Baca juga: Dilumat Gempa, Afghanistan Memohon Pertolongan Dunia

Bantuan mulai mengalir ke beberapa daerah yang terkena dampak pada hari Kamis (23/6/2022) meski otoritas setempat kesulitan mencapai provinsi yang terkena dampak.

“Meskipun helikopter berperan penting memindahkan yang terluka dan memberikan bantuan, tapi mereka tidak cukup berkeliling,” laporan Ali Latifi dari Al Jazeera di Garde, provinsi Paktia timur.

Mawlawi Khalid, komandan Korps Tentara Mansoori 203 Taliban, mengatakan bahwa semua helikopter telah dibawa dari Kandahar dan Kabul.

“Tentunya masih banyak lagi, masih ada kekurangan,” katanya.

Baca juga: Gempa Afghanistan: Pihak Berwenang Kesulitan Jangkau Daerah Terpencil, Jaringan Komunikasi Buruk

Di provinsi Paktika yang terkena dampak parah, penduduk Yaqoub Khan mengatakan bahwa semua bangunan telah rata dengan tanah, termasuk masjid setempat.

"Tidak ada yang tersisa di sini, hanya yang terluka," katanya.

Pihak berwenang mengatakan gempa tersebut menyebabkan sekitar 2.000 orang terluka.

Ali Khan, seorang penduduk distrik Gayan di Paktika, mengatakan bahwa tanah mulai bergetar sekitar pukul 01.30 waktu setempat.

“Keluarga saya 10 orang, termasuk anak-anak, terbunuh,” katanya.

Baca juga: BERITA FOTO: Situasi Terkini Gempa Afghanistan yang Tewaskan 1.000 Orang

Khan mencari bantuan medis untuk kerabatnya yang masih hidup, tapi itu tampaknya tidak mungkin.

“Ada klinik swasta tapi jaraknya 30 menit. Tidak ada rumah sakit pemerintah,” katanya.

Di beberapa distrik yang terkena dampak terburuk, para penyintas mengatakan mereka bahkan berjuang menemukan peralatan untuk menguburkan orang mati dan tidak memiliki perbekalan yang paling mendasar.

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com