Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,2 Juta Orang Rusia Hubungi Layanan Penyerahan Diri ke Ukraina

Kompas.com - 18/12/2022, 12:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Lebih dari sejuta warga Rusia dilaporkan menelepon hotline atau mengunjungi website penyerahan diri yang dibuat oleh Ukraina.

Menurut outlet berita Ukraina, Pravda, Sekretaris Pers Pemerintah Ukraina Andriy Yusov mengeklaim ada 1,2 juta orang yang menelepon hotline atau mengunjungi website penyerahan diri.

Layanan tersebut dinamakan “Hochu Zhit” yang bila diterjemahkan menjadi “Saya ingin hidup”, sebagaimana dilansir Newsweek, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Perang Ukraina: Rusia Diduga Rencanakan Serangan Darat Besar-besaran Awal Tahun Baru

Dari jumlah tersebut, Yusov mengatakan sebagian besar berasal dari dalam wilayah Rusia.

“Saat ini ini bukan niat untuk menyerah, tetapi penyelidikan untuk menemukan cara bagi diri mereka sendiri dan kerabat untuk menyelamatkan hidup mereka dalam perang berdarah penjajah (Presiden Rusia Vladimir) Putin melawan Ukraina yang tidak dapat dibenarkan ini,” kata Yusov.

Proyek “Hochu Zhit” diluncurkan pada 18 September oleh Pemerintah Ukraina sebagai sarana untuk membantu personel militer Rusia menyerahkan diri dengan aman kepada mereka.

“Mereka menyelamatkan hidup mereka, dan lebih sedikit yang akan berada di garis depan,” Kata Juru Bicara "Hochu Zhit" Vitaliy Matvienko kepada Kyiv Post bulan lalu.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-296 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Rudal Rusia, Putin Telepon Modi

“Ketika mereka dikirim ke Ukraina, mereka menghubungi spesialis kami lagi, dan kami mengidentifikasi lokasi mereka, lalu merencanakan program keluar yang aman dari wilayah itu,” sambung Matvienko.

Matvienko menuturkan, pasukan operasi khusus mengatur jalan keluar yang aman dan orang tersebut akhirnya mencapai wilayah yang dikuasai Ukraina.

Saat Matvienko berbicara dengan Kyiv Post, dia mengeklaim bahwa sekitar 3.500 permohonan telah dilakukan melalui website atau hotline.

Meski demikian, Matvienko itu tidak menyebutkan berapa banyak tentara yang telah menyelesaikan proses penyerahan diri.

Baca juga: AS Akan Kirim Pertahanan Udara Patriot ke Ukraina, Ini Peringatan Rusia

Sementara itu, Yusov mengeklaim bahwa setiap harinya, ada lebih dari 100 orang yang memanfaatkan layanan tersebut.

Dia juga mengklaim bahwa hasilnya cukup signifikan, meskipun dia juga tidak menunjukkan berapa banyak penyerahan yang berhasil yang telah difasilitasi oleh proyek tersebut.

“Ada hasil, dan hasilnya cukup besar; ini berlaku baik untuk individu (tentara) yang menyerahkan diri, tetapi juga untuk seluruh divisi,” kata Yusov.

“Tidak hanya divisi swasta, tetapi juga kelompok perwira. Tetapi aktivitas terbesar yang kami dapatkan, tidak diragukan lagi, adalah dari sebagian yang dimobilisasi. Ini adalah orang-orang yang tidak mengerti apa yang mereka lakukan dalam perang melawan Ukraina dan apa alasan mengapa mereka ada di sini,” sambung Yusov.

Baca juga: Ukraina Terkini: Serangan Hujan Rudal Rusia, Puluhan Misil Ditembakkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com