KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-289 pada Jumat (9/12/2022) sejak dimulai pada Februari.
Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-289, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Rusia Luncurkan Gelombang Serangan Drone Terbaru di Ukraina, Dapat Pasokan Anyar dari Iran
Pasukan Rusia melancarkan serangan jarak jauh di seluruh garis depan di wilayah Donetsk di Ukraina timur.
Pertempuran paling sengit terjadi di dekat Kota Bakhmut dan Avdiivka. Pasukan Rusia juga berusaha maju di dekat Lyman, yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada November.
Staf umum Ukraina mengatakan pasukannya telah menyerang posisi Rusia dan tempat berkumpul pasukan Rusia di setidaknya enam kota di selatan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengulangi tuduhannya bahwa Barat mengeksploitasi Ukraina dan menggunakan rakyatnya sebagai umpan meriam dalam konflik dengan Rusia.
Baca juga: Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Ukraina Serukan Tangkap dan Adili Putin
Politisi oposisi Rusia Ilya Yashin dijatuhi hukuman delapan setengah tahun penjara oleh pengadilan atas tuduhan menyebarkan informasi palsu.
Dia diadili karena dalam video YouTube dia membahas bukti yang ditemukan oleh jurnalis Barat tentang kekejaman Rusia di Bucha, dekat Kyiv.
Dinas keamanan Ukraina menuduh seorang pastor senior Kristen Ortodoks terlibat dalam aktivitas anti-Ukraina dengan mendukung kebijakan Rusia di media sosial.
Baca juga: Rusia Belum Menyerah, Hendak Rebut Kembali Wilayah dari Tangan Ukraina
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov menuturkan, Rusia memiliki tiga opsi yang memungkinkan untuk menanggapi pembatasan harga minyak Rusia oleh Barat.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, AS sedang berusaha untuk mematikan pendapatan ekspor bernilai miliaran dollar dan mendorong Rusia ke dalam jurang gagal bayar.
AS berencana untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia dan China.
Sanksi tersebut termasuk menghukum Moswka karena menggunakan drone Iran dalam perangnya di Ukraina.
Amerika Serikat sedang bersiap untuk mengirim ke Ukraina paket bantuan militer senilai 275 juta dollar AS yang menawarkan kemampuan baru untuk mengalahkan drone dan memperkuat pertahanan udara.
Baca juga: Ukraina Terkini: Pasutri Ditangkap, Dituduh Mata-mata Rusia di Odessa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.