Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korea Selatan Tegaskan China Bertanggung Jawab Ubah Sikap Korea Utara

Kompas.com - 29/11/2022, 13:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - China tidak hanya memiliki tanggung jawab tetapi juga kemampuan untuk mempengaruhi perilaku Korea Utara.

Hal ni disampaikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, sembari menyerukan Beijing mencegah Pyongyang mengejar pengembangan senjata nuklir dan rudal yang dilarang.

Dalam wawancara dengan Reuters pada hari Senin (28/11/2022), Yoon mendesak China, sekutu terdekat Korea Utara, untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Berambisi Negaranya Jadi Eksportir Senjata Terbesar Keempat di Dunia

"Yang pasti China memiliki kemampuan untuk mempengaruhi Korea Utara,
dan China memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam proses tersebut," kata Yoon di kantornya.

"Terserah Beijing untuk memutuskan apakah akan menggunakan pengaruh itu untuk perdamaian dan stabilitas," tambahnya.

Tindakan Korea Utara mengarah pada peningkatan pengeluaran pertahanan di negara-negara di sekitar kawasan, termasuk Jepang, dan lebih banyak penempatan pesawat tempur dan kapal Amerika, kata Yoon.

China punya kepentingan untuk melakukan upaya terbaik demi membujuk Korea Utara melakukan denuklirisasi.

Baca juga: Adik Kim Jong Un Hina Pemerintah Korea Selatan dengan Kata Tak Pantas

Di tengah tahun rekor untuk uji coba rudal, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan minggu ini negaranya berniat untuk memiliki kekuatan nuklir paling kuat di dunia.

Pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan Pyongyang mungkin bersiap untuk melanjutkan uji coba bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Tes nuklir Korea Utara membayangi beberapa pertemuan para pemimpin internasional bulan ini, termasuk konferensi Kelompok G20 di Bali, di mana Yoon menekan Presiden China Xi Jinping untuk berbuat lebih banyak untuk mengendalikan provokasi nuklir dan rudal Korea Utara.

Xi mendesak Seoul untuk meningkatkan hubungan dengan Pyongyang.

Baca juga: Kim Keon-hee, Sosok Ibu Negara yang Langka di Korea Selatan

Menjelang G20, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Xi bahwa Beijing memiliki kewajiban untuk mencoba berbicara dengan Korea Utara agar tidak melakukan uji coba nuklir ketujuh, meskipun dia mengatakan tidak jelas apakah China memiliki kemampuan untuk melakukannya.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan sebelum pertemuan bahwa Biden akan memperingatkan Xi bahwa pengejaran pengembangan senjata Korea Utara yang berkelanjutan akan mengarah pada peningkatan kehadiran militer AS di wilayah tersebut, sesuatu yang tidak ingin dilihat oleh Beijing.

Baca juga: Polisi Korea Selatan Ditemukan Tewas di Rumah, Diduga Bunuh Diri Terkait Tragedi Halloween Itaewon

Korea Selatan dan Amerika Serikat telah setuju untuk mengerahkan lebih banyak aset strategis AS seperti kapal induk dan pembom jarak jauh ke daerah itu, tetapi Yoon mengatakan dia tidak mengharapkan perubahan pada 28.500 pasukan darat Amerika yang ditempatkan di Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com