GENOA, KOMPAS.com - Seorang pria Italia didakwa dengan pembunuhan rasial setelah menembak mati warga negara Peru dengan panah buatan sendiri, karena menilai korban terlalu berisik di jalan.
Insiden tersebut dilaporkan pihak berwenang dan media-media Italia pada Kamis (3/11/2022).
Korban bernama Javier Alfredo Romero Miranda berusia 41 tahun. "(Ia) dibunuh oleh panah yang ditembakkan orang marah" pada Selasa (1/11/2022), kata Wali Kota Genoa Giovanni Toti di Twitter.
Baca juga: Hasil Forensik Temukan Panah Logam Artileri Rusia pada Puluhan Jasad Warga Sipil Bucha
Romero Miranda yang merupakan ayah dua anak sedang merayakan kelahiran anak keduanya dengan sesama warga Amerika Selatan, menurut kantor berita ANSA.
Dikutip dari kantor berita AFP, bayi itu lahir tepat malam sebelumnya saat Halloween.
Penembaknya yaitu Evaristo Scalco (63) menembak Romero Miranda dari jendelanya setelah bersitegang dengan kelompok itu tentang kegaduhan mereka.
Saksi mata mengatakan, Scalco terdengar meneriakkan kata-kata pelecehan rasial sebelum mengangkat busurnya.
Panah tersebut menurut polisi adalah jenis yang biasa digunakan untuk berburu babi hutan, dan dilaporkan mengenai jantung Romero Miranda.
Baca juga:
Rekaman video yang diambil dari tempat kejadian menunjukkan Scalco kemudian berusaha membantu orang Peru itu sebelum ambulans tiba.
Romero Miranda meninggal beberapa jam kemudian di rumah sakit, menurut surat kabar lokal Secolo XIX.
Polisi menemukan sekitar 60 anak panah buatan sendiri di rumah Scalco.
Wali Kota Toti menyebutnya sebagai kematian yang tidak masuk akal dan mengatakan, "Kehidupan malam, kebisingan, atau situasi lain tidak dapat membenarkan reaksi seperti itu".
Baca juga: Taipan Daging Rusia Berjuluk Raja Sosis Ini Dibunuh Pakai Panah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.