Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Beracun Selimuti New Delhi India, Sekolah Akan Ditutup

Kompas.com - 04/11/2022, 20:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sekolah-sekolah dasar di New Delhi akan ditutup untuk melindungi anak-anak dari kabut asap beracun yang menyelimuti kota besar berpenduduk 20 juta orang itu, kata kepala menteri ibu kota India tersebut pada Jumat (4/11/2022).

Asap dari petani yang membakar tunggul tanaman, knalpot kendaraan, dan emisi pabrik bercampur setiap musim dingin, menyelimuti New Delhi dalam kabut berbahaya.

Pada Jumat (4/11/2022), tingkat partikel paling berbahaya PM2.5--yang sangat kecil sehingga dapat memasuki aliran darah--hampir 25 kali lipat di atas batas maksimum harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut pemantauan IQAir.

Baca juga: Polusi Udara New Delhi India Hampir 40 Kali di Atas Batas WHO, Kabut Asap Berbahaya Selimuti Kota

Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, yang mendapat kecaman dari warga dan lawan politik karena gagal mengatasi krisis ini, mengatakan bahwa sekolah dasar akan ditutup mulai Sabtu (5/11/2022) sampai situasi polusi membaik.

"Tidak boleh ada anak yang menderita dengan cara apa pun," kata Kejriwal kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

New Delhi sering digolongkan sebagai salah satu kota paling tercemar di dunia. Pada Jumat (4/11/2022), kota itu kembali menduduki puncak daftar kota besar dengan kualitas udara terburuk versi IQAir.

Studi Lancet pada 2020 mengaitkan 1,67 juta kematian di India dengan polusi udara selama 2019, termasuk hampir 17.500 di New Delhi.

Pemerintah setempat kerap mengumumkan berbagai rencana untuk mengurangi polusi, misalnya dengan menghentikan pekerjaan konstruksi, tetapi tidak banyak berpengaruh.

Puluhan ribu petani di seluruh India utara membakar ladang mereka pada awal setiap musim dingin untuk membersihkan tunggul tanaman dari sawah yang baru dipanen.

Praktik ini adalah salah satu pendorong utama masalah kabut asap tahunan Delhi, dan terus berlanjut meskipun ada upaya membujuk petani agar menggunakan metode pembukaan lahan yang berbeda.

Baca juga:

Asap kebakaran pertanian menyumbang sepertiga polusi udara Delhi pada Kamis (3/11/2022), menurut badan pemantau kualitas udara India.

Situasi ini juga menjadi konflik politik. New Delhi dan Punjab diperintah oleh Partai Aam Aadmi (AAP), rival Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri India Narendra Modi.

“Mulai hari ini, Punjab, negara bagian yang dijalankan oleh AAP, mengalami peningkatan pembakaran pertanian lebih dari 19 persen selama 2021,” twit Menteri Lingkungan India Bhupender Yadav dari BJP, Rabu (2/11/2022).

"Tidak diragukan siapa yang mengubah Delhi menjadi kamar gas," tambahnya.

Kejriwal lalu menyerukan diakhirinya saling menyalahkan dan saling tuding atas tanggung jawab ini.

"Itu tidak akan membantu dalam mencari solusi. Kita bisa menyalahkan mereka, dan mereka bisa menyalahkan kita, tapi itu tidak akan menghasilkan apa-apa," katanya.

“Petani butuh solusi,” tambahnya. "Pada hari mereka mendapatkan solusi, mereka akan berhenti membakar jerami."

Baca juga: 100 Kota di Dunia Paling Tercemar Polusi Udara: 94 Berada di India, China, dan Pakistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com