Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2022, 11:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

FORT LAUDERDALE, KOMPAS.com - Donald Trump menggugat CNN sebanyak 475 juta dollar AS (Rp 7,26 triliun) atas pencemaran nama baik. Ia mengeklaim jaringan media tersebut melakukan kampanye fitnah terhadapnya.

Dalam gugatannya, mantan presiden Amerika Serikat berusia 76 tahun itu mengatakan, CNN menggunakan pengaruhnya yang besar sebagai kantor berita terkemuka untuk mengalahkannya secara politik.

CNN menolak mengomentari kasus ini, menurut kantor berita Reuters.

Baca juga: Beberapa Dokumen yang Disita dari Rumah Trump Telah Diidentifikasi, Ini Isinya

Trump mengeklaim dalam gugatan setebal 29 halaman bahwa CNN memiliki rekam jejak panjang mengkritiknya, lalu meningkatkan serangannya dalam beberapa bulan terakhir karena khawatir dia akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden pada 2024.

"Sebagai bagian dari upaya bersama untuk memiringkan keseimbangan politik ke kiri, CNN mencoba menodai penggugat dengan serangkaian label yang semakin memalukan, palsu, dan memfitnah (yaitu) 'rasis', 'antek Rusia', 'pemberontak', dan terutama 'Hitler'," bunyi gugatan itu dikutip dari Sky News pada Senin (3/10/2022).

Gugatan tersebut juga mencantumkan beberapa contoh ketika CNN tampak membandingkan Trump dengan Hitler, termasuk laporan khusus pada Januari 2022 oleh pembawa acara Fareed Zakaria yang menyertakan rekaman diktator Jerman itu.

Partai Republik, yang pada 2020 kalah dalam pilpres AS dari Partai Demokrat-nya Joe Biden, belum memastikan apakah Trump akan mencalonkan diri kembali.

Gugatan di pengadilan federal Fort Lauderdale, Florida, ini diajukan ketika Trump menghadapi penyelidikan kriminal oleh Kementerian Kehakiman, karena menyimpan catatan pemerintah di properti Mar-a-Lago miliknya setelah meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021.

Baca juga:

Bulan lalu, Trump dan tiga anaknya dihadapkan dengan gugatan yang menuduh penipuan bank, pajak, dan asuransi selama bertahun-tahun.

Jaksa Agung New York Letitia James kemudian menggugat Trump, keluarganya, dan perusahaan Trump Organization.

Jika berhasil, itu bisa menghentikan kemampuan Trump melakukan bisnis di New York selama bertahun-tahun, bahkan termasuk kemungkinan merujuknya ke penuntutan federal.

Hukuman itu bisa secara efektif menjadi "hukuman mati" bagi organisasinya, kata James.

Sementara itu, komite kongres sedang menyelidiki kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol oleh pendukung Trump, dengan fokus pada peran sang mantan presiden dalam serangan itu.

Baca juga: Mengenal Kasino Trump, Simbol Kejayaan Masa Lalu yang Dibom 3.000 Dinamit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com