KYIV, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia ingin menghancurkan kehidupan normal setiap warga negara Eropa.
“Mencoba menyerang dengan kemiskinan dan kekacauan politik di mana ia belum bisa menyerang dengan rudal,” kata Zelensky dalam pidato regulernya pada Sabtu (3/9/2022).
Pidatonya tersebut disampaikan setelah Rusia mengumumkan masih terus menangguhkan pengiriman gasnya melalui pipa Nord Stream 1 ke Eropa.
Harga energi telah melonjak sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan kelangkaan pasokan dapat membuat harga energi semakin melambung.
Selain itu, muncul kekhawatiran bahwa sektor rumah tangga di Uni Eropa semakin kesulitan membayar biaya penghangat pada musim dingin ini.
Pemerintah di Eropa sedang mempertimbangkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mengurangi krisis, sebagaimana dilansir BBC.
Jerman, salah satu negara yang paling parah terkena dampak gangguan pasokan Rusia, mengumumkan paket bantuan 56 miliar euro pada Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Deretan Pengusaha Kaya Rusia yang Tewas Misterius
Kanselir Jerman Olaf Scholz bahkan menyampaikan, Rusia tidak lagi menjadi mitra energi yang dapat diandalkan.
Eropa sedang berusaha untuk melepaskan diri dari energi Rusia dalam upaya mengurangi kemampuan Moskwa untuk membiayai perang.
Perusahaan energi Rusia, Gazprom, mengumumkan pada Jumat (2/9/2022) bahwa pipa Nord Stream 1 ditutup tanpa batas waktu.
Penyaluran gas via Nord Stream 1 ditangguhkan Gazprom dengan dalih adanya pekerjaan pemeliharaan dan akan dibuka kembali.
Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Barat Bermain Catur dengan Kematian
Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel menuturkan, dalih yang dipakai Rusia untuk menutup Nord Stream 1 tidak mengejutkan.
“Penggunaan gas sebagai senjata tidak akan mengubah tekad Uni Eropa. Kami akan mempercepat jalan kami menuju kemandirian energi. Tugas kami adalah melindungi warga negara kami dan mendukung kebebasan Ukraina,” tulisnya di Twitter.
Moskwa membantah menggunakan energi sebagai senjata ekonomi melawan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.
Pada hari yang sama, Jumat, negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia untuk mendukung Ukraina.
Baca juga: Rusia Sebut Pasukan Ukraina Coba Rebut PLTN Zaporizhzhia
Rusia sebelumnya mengancam tak akan menjual minyaknya ke negara yang menetapkan pembatasan harga.
Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan, “Musim dingin ini, Rusia sedang mempersiapkan serangan energi yang menentukan terhadap semua orang Eropa.”
Dia mengatakan hanya persatuan di antara negara-negara Eropa-lah yang bisa memberikan perlindungan.
Baca juga: China Kirim Alat Tempur Canggih ke Rusia, Ada Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.