Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky: Rusia Ingin Hancurkan Kehidupan Normal Orang Eropa

Kompas.com - 05/09/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KYIV, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia ingin menghancurkan kehidupan normal setiap warga negara Eropa.

“Mencoba menyerang dengan kemiskinan dan kekacauan politik di mana ia belum bisa menyerang dengan rudal,” kata Zelensky dalam pidato regulernya pada Sabtu (3/9/2022).

Pidatonya tersebut disampaikan setelah Rusia mengumumkan masih terus menangguhkan pengiriman gasnya melalui pipa Nord Stream 1 ke Eropa.

Baca juga: Cerita Putri Senator Pro-Putin Melarikan Diri dari Rusia Setelah Bersuara Menentang Perang di Ukraina

Harga energi telah melonjak sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan kelangkaan pasokan dapat membuat harga energi semakin melambung.

Selain itu, muncul kekhawatiran bahwa sektor rumah tangga di Uni Eropa semakin kesulitan membayar biaya penghangat pada musim dingin ini.

Pemerintah di Eropa sedang mempertimbangkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mengurangi krisis, sebagaimana dilansir BBC.

Jerman, salah satu negara yang paling parah terkena dampak gangguan pasokan Rusia, mengumumkan paket bantuan 56 miliar euro pada Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Deretan Pengusaha Kaya Rusia yang Tewas Misterius

Kanselir Jerman Olaf Scholz bahkan menyampaikan, Rusia tidak lagi menjadi mitra energi yang dapat diandalkan.

Eropa sedang berusaha untuk melepaskan diri dari energi Rusia dalam upaya mengurangi kemampuan Moskwa untuk membiayai perang.

Perusahaan energi Rusia, Gazprom, mengumumkan pada Jumat (2/9/2022) bahwa pipa Nord Stream 1 ditutup tanpa batas waktu.

Penyaluran gas via Nord Stream 1 ditangguhkan Gazprom dengan dalih adanya pekerjaan pemeliharaan dan akan dibuka kembali.

Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Barat Bermain Catur dengan Kematian

Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel menuturkan, dalih yang dipakai Rusia untuk menutup Nord Stream 1 tidak mengejutkan.

“Penggunaan gas sebagai senjata tidak akan mengubah tekad Uni Eropa. Kami akan mempercepat jalan kami menuju kemandirian energi. Tugas kami adalah melindungi warga negara kami dan mendukung kebebasan Ukraina,” tulisnya di Twitter.

Moskwa membantah menggunakan energi sebagai senjata ekonomi melawan negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.

Pada hari yang sama, Jumat, negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia untuk mendukung Ukraina.

Baca juga: Rusia Sebut Pasukan Ukraina Coba Rebut PLTN Zaporizhzhia

Rusia sebelumnya mengancam tak akan menjual minyaknya ke negara yang menetapkan pembatasan harga.

Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan, “Musim dingin ini, Rusia sedang mempersiapkan serangan energi yang menentukan terhadap semua orang Eropa.”

Dia mengatakan hanya persatuan di antara negara-negara Eropa-lah yang bisa memberikan perlindungan.

Baca juga: China Kirim Alat Tempur Canggih ke Rusia, Ada Apa?

Naufal Noorosa Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pengiriman gas ke Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com