COLOMBO, KOMPAS.com – Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pulang ke negaranya pada Jumat (2/9/2022) setelah melarikan diri ke luar negeri selama beberapa pekan.
Seorang petugas bandara di Sri Lanka mengatakan, Gotabaya disambut oleh pesta penyambutan dan bunga oleh para menteri dan politisi saat dia turun dari pesawat.
Dilansir AFP, penyambutan tersebut merupakan tanda bahwa pengaruhnya masih kuat di Sri Lanka, yang diguncang krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Setelah Singapura, Rajapaksa Pindah ke Thailand, Cari Suaka Politik?
“Ada kerumunan politisi pemerintah untuk memberinya bunga saat dia keluar dari pesawat,” kata pejabat itu kepada AFP.
Gotabaya melarikan diri dari Sri Lanka di bawah pengawalan militer pada pertengahan Juli setelah massa tak bersenjata menyerbu istana kepresidenan.
Penyerbuan tersebut merupakan puncak dari kemarahan massa setelah aksi demonstrasi selama berbulan-bulan, menyalahkannya atas krisis ekonomi yang parah.
Gotabaya mengirim surat pengunduran dirinya kepada parlemen saat dirinya berada di Singapura.
Baca juga: Thailand Jadi Lokasi Pelarian Gotabaya Rajapaksa Berikutnya
Parlemen lantas menggelar voting dan nama Ranil Wickremesinghe terpilih sebagai Presiden Sri Lanka yang baru.
Setelah dari Singapura selama beberapa hari, Gotabaya pindah ke Thailand.
“Dia telah tinggal di hotel Thailand sebagai tahanan virtual dan ingin kembali,” kata seorang pejabat pertahanan, yang meminta tidak disebutkan namanya, kepada AFP.
“Kami baru saja membuat divisi keamanan baru untuk melindunginya setelah dia kembali. Unit ini terdiri dari unsur-unsur dari tentara dan polisi,” sambung pejabat itu.
Baca juga: Singapura Tak Akan Beri Perlakuan Khusus ke Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa
Di sisi lain, para politikus oposisi menuduh Wickremesinghe melindungi keluarga Rajapaksa yang kuat.
Konstitusi Sri Lanka menjamin pengawalan, kendaraan, dan perumahan bagi mantan presiden, termasuk Gotabaya dan abangnya yang merupakan mantan presiden, Mahinda Rajapaksa.
Saat Gotabaya mengundurkan diri, kekebalan hukum yang didapatkannya selaku presiden otomatis luntur.
Baca juga: 9 Kepala Negara yang Melarikan Diri ke Luar Negeri, dari Marcos hingga Rajapaksa
Para aktivis hak asasi lantas mendesak agar Gotabaya ditangkap dengan berbagai tuduhan, termasuk dugaan perannya dalam pembunuhan tahun 2009 terhadap editor surat kabar terkemuka, Lasantha Wickrematunge.
“Kami menyambut baik keputusannya untuk kembali sehingga kami dapat membawanya ke pengadilan atas kejahatan yang telah dilakukannya,” kata Tharindu Jayawardhana, juru bicara Asosiasi Jurnalis Muda Sri Lanka.
Rajapaksa juga menghadapi dakwaan di pengadilan di Negara Bagian California, AS, atas pembunuhan Wickrematunge dan penyiksaan tahanan Tamil pada akhir perang saudara pada 2009.
Baca juga: Presiden Baru Sri Lanka Tak Berharap Rajapaksa Pulang Kampung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.