Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gotabaya Rajapaksa Pulang dari Pelarian, Disambut Pesta dan Bunga dari Para Menteri

Kompas.com - 03/09/2022, 11:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com – Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa pulang ke negaranya pada Jumat (2/9/2022) setelah melarikan diri ke luar negeri selama beberapa pekan.

Seorang petugas bandara di Sri Lanka mengatakan, Gotabaya disambut oleh pesta penyambutan dan bunga oleh para menteri dan politisi saat dia turun dari pesawat.

Dilansir AFP, penyambutan tersebut merupakan tanda bahwa pengaruhnya masih kuat di Sri Lanka, yang diguncang krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Baca juga: Setelah Singapura, Rajapaksa Pindah ke Thailand, Cari Suaka Politik?

“Ada kerumunan politisi pemerintah untuk memberinya bunga saat dia keluar dari pesawat,” kata pejabat itu kepada AFP.

Gotabaya melarikan diri dari Sri Lanka di bawah pengawalan militer pada pertengahan Juli setelah massa tak bersenjata menyerbu istana kepresidenan.

Penyerbuan tersebut merupakan puncak dari kemarahan massa setelah aksi demonstrasi selama berbulan-bulan, menyalahkannya atas krisis ekonomi yang parah.

Gotabaya mengirim surat pengunduran dirinya kepada parlemen saat dirinya berada di Singapura.

Baca juga: Thailand Jadi Lokasi Pelarian Gotabaya Rajapaksa Berikutnya

Parlemen lantas menggelar voting dan nama Ranil Wickremesinghe terpilih sebagai Presiden Sri Lanka yang baru.

Setelah dari Singapura selama beberapa hari, Gotabaya pindah ke Thailand.

“Dia telah tinggal di hotel Thailand sebagai tahanan virtual dan ingin kembali,” kata seorang pejabat pertahanan, yang meminta tidak disebutkan namanya, kepada AFP.

“Kami baru saja membuat divisi keamanan baru untuk melindunginya setelah dia kembali. Unit ini terdiri dari unsur-unsur dari tentara dan polisi,” sambung pejabat itu.

Baca juga: Singapura Tak Akan Beri Perlakuan Khusus ke Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa

Di sisi lain, para politikus oposisi menuduh Wickremesinghe melindungi keluarga Rajapaksa yang kuat.

Konstitusi Sri Lanka menjamin pengawalan, kendaraan, dan perumahan bagi mantan presiden, termasuk Gotabaya dan abangnya yang merupakan mantan presiden, Mahinda Rajapaksa.

Saat Gotabaya mengundurkan diri, kekebalan hukum yang didapatkannya selaku presiden otomatis luntur.

Baca juga: 9 Kepala Negara yang Melarikan Diri ke Luar Negeri, dari Marcos hingga Rajapaksa

Para aktivis hak asasi lantas mendesak agar Gotabaya ditangkap dengan berbagai tuduhan, termasuk dugaan perannya dalam pembunuhan tahun 2009 terhadap editor surat kabar terkemuka, Lasantha Wickrematunge.

“Kami menyambut baik keputusannya untuk kembali sehingga kami dapat membawanya ke pengadilan atas kejahatan yang telah dilakukannya,” kata Tharindu Jayawardhana, juru bicara Asosiasi Jurnalis Muda Sri Lanka.

Rajapaksa juga menghadapi dakwaan di pengadilan di Negara Bagian California, AS, atas pembunuhan Wickrematunge dan penyiksaan tahanan Tamil pada akhir perang saudara pada 2009.

Baca juga: Presiden Baru Sri Lanka Tak Berharap Rajapaksa Pulang Kampung

Firzha Yuni Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meminta masuk ke Thailand untuk tinggal sementara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com