PHILADELPHIA, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden menuduh dalam pidato prime-time bahwa "ideologi ekstrem" Donald Trump dan para pengikutnya "mengancam dasar republik kita."
Dilansir AP, Biden lantas memanggil orang Amerika dari semua lapisan untuk membantu melawan apa yang dia gambarkan sebagai kekuatan gelap dalam Partai Republik yang mencoba menumbangkan demokrasi.
Hal ini disampaikan dalam pidatonya Kamis (1/9/2022) di Independence Hall Philadelphia, AS.
Baca juga: Biden Umumkan Status Darurat akibat Krisis Air Parah di Kota Mississippi AS
Biden juga merasa dia telah melepaskan jebakan kepresidenan dalam dakwaan Trump yang sangat kuat dan tidak biasa.
Selama ini, Biden menganggap Trump telah menjadi tekanan dominan dari partai oposisi.
Ancaman Trump disebut datang hampir dua bulan sebelum orang Amerika menuju ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan paruh waktu yang diperebutkan secara sengit yang disebut Biden sebagai persimpangan jalan bagi bangsa.
“Terlalu banyak dari apa yang terjadi di negara kita hari ini hal yang tidak normal,” katanya di depan ratusan penonton, meninggikan suaranya di atas para pencemooh pro-Trump di luar gedung.
Baca juga: Gedung Putih: Tinjauan Intelijen atas Risiko Dokumen Trump Sudah Tepat
Biden menegaskan bahwa dia tidak mengutuk 74 juta orang yang memilih Trump pada tahun 2020, tapi lebih ke sikap yang salah.
“Tidak diragukan lagi bahwa Partai Republik saat ini didominasi oleh Donald Trump dan MAGA Republicans,” menggunakan akronim untuk “Make America Great” dari Trump sebagai slogan kampanye.
Upaya eksplisit Biden untuk meminggirkan Trump dan para pengikutnya menandai perubahan tajam baru-baru ini bagi presiden, yang mengkhotbahkan keinginannya mewujudkan persatuan nasional dalam pidato pelantikannya.
Biden saat ini semakin vokal dalam menyebut Trump secara pribadi.
Baca juga: Beberapa Dokumen yang Disita dari Rumah Trump Telah Diidentifikasi, Ini Isinya
Mengarungi medan politik yang berisiko, Biden berusaha menyeimbangkan kritiknya dengan seruan kepada Partai Republik yang lebih tradisional untuk membuat suara mereka didengar.
Sementara itu, para pemimpin Partai Republik dengan cepat menuduhnya hanya melanjutkan perpecahan politik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.