TAIPEI, KOMPAS.com – China simulasikan serangan terhadap kapal Angkatan Laut AS dan bertujuan mencegah pasukan asing datang membantu Taiwan jika terjadi perang.
Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah laporan kepada parlemen, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (1/9/2022).
Ketegangan antara Taiwan dan China semakin meningkat setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei pada awal Agustus.
Baca juga: Taiwan Tak Segan Serang Balik jika Pasukan China Masuk Wilayahnya
Kunjungan tersebut membuat Beijing mengamuk dan langsung menggelar latihan militer di sekitar Selat Taiwan.
Dalam laporan terbarunya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa China terus memperkuat kesiapan tempurnya untuk menyerang Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan menuturkan, China menggunakan latihan tempurnya untuk melakukan serangan simulasi terhadap kapal-kapal AS.
China dapat menggunakan pasukan atau agen khusus untuk memutus sistem komando Taiwan dan merusak infrastruktur.
Baca juga: Militer Taiwan Lepaskan Tembakan Usai Drone China Terbang Mendekat ke Pulau Kecilnya
Kementerian Pertahanan Taiwan berujar, Beijing juga mampu meluncurkan serangan elektronik untuk mengganggu komunikasi dan sistem komando.
Saat dihubungi Reuters, tidak ada tanggapan segera dari Beijing mengenai laporan tersebut.
Di sisi lain, AS secara rutin mengirim kapal-kapal perangnya berlayar ke Laut China Selatan, terkadang dekat ke pulau-pulau yang dikuasai China dan Selat Taiwan.
Washington mengatakan, pelayaran kapal perang tersebut merupakan bagian dari misi kebebasan navigasi di perairan internasional.
Baca juga: Biden Berencana Minta Kongres Setujui Penjualan Senjata ke Taiwan
Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan, China mampu memblokade Taiwan dan memotong pasokan energi beserta ekonominya.
Namun, Beijing masih memiliki kendala transportasi dan logistik untuk meluncurkan invasi penuh.
Kendati demikian, China telah merancang kapal angkut sipil untuk latihan amfibi tahunan guna meningkatkan dukungan logistik untuk setiap serangan terhadap Taiwan.
“Negeri Panda” juga disebutkan mempelajari invasi Rusia ke Ukraina untuk memodifikasi rencana serangan ke Taiwan, klaim Kementerian Pertahanan Taiwan tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“(China) secara substansial mengancam keamanan pertahanan negara kita dan membahayakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di daerah dekat Selat Taiwan,” bunyi laporan Kementerian Pertahanan Taiwan.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, India Menuduh China Lakukan Militerisasi Selat Taiwan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.