Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persinggahan Ilegal Nelayan Indonesia Ditemukan di Lepas Pantai Australia, Timbulkan Kekhawatiran Keamanan Perbatasan

Kompas.com - 01/09/2022, 08:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber ABC News

CANBERRA, KOMPAS.com - Sebuah persinggahan nelayan Indonesia ditemukan di sebuah pulau di Australia Barat menimbulkan kekhawatiran mengapa hal tersebut tidak mampu terdeteksi oleh Pasukan Perbatasan Australia.

Tumpukan sampah dan bangkai hiu yang sudah dikuliti ditemukan di Pulau Niiwalarra atau Pulau Sir Graham Moore Island yang berada di lepas pantai Kimberley, sekitar 2.800 km utara Perth dan 1.300 km arah barat Darwin.

Seorang kapten kapal veteran, Steve Hinge, terkejut saat dia menemukan bangkai hiu dan sampah saat berkunjung ke pulau tersebut pada Mei bersama istrinya.

Baca juga: Aturan Ketat Australia Cegah Pelecehan Seksual Anak di Media Sosial

"Sampah ini jelas dari Indonesia. Ada bungkusan produk buatan Jakarta dan sampah ini semuanya bertuliskan dalam bahasa Indonesia," katanya.

"Mereka pasti berada di sana selama beberapa hari, karena terlihat ada bekas api unggun di pantai, potongan ikan kering di bebatuan, dan struktur kemah yang sudah dirobohkan.

"Saya sangat khawatir mereka bisa masuk begitu dekatnya ke perairan kita."

Steve melaporkan penemuan tersebut kepada pihak otoritas federal di bulan Mei, namun belum mendengar keterangan apa pun sampai sekarang.

Australian Border Force (ABF) tidak memberikan jawaban mengenai persinggahan gelap tersebut.

Sisa ikan hiu yang dibuang oleh nelayan yang datang.STEVE HINGE via ABC NEWS Sisa ikan hiu yang dibuang oleh nelayan yang datang.

Baca juga: Saat Siswa Australia Belajar Bahasa Indonesia Lewat Simulasi Jual-Beli…

Namun dalam pernyataannya mengaku jika pihak berwenang tidaklah selalu bisa melakukan tindakan terhadap semua laporan yang diterima.

"Lewat Komando Perbatasan Maritim, ABF secara teratur melakukan koordinasi patroli di seluruh bagian utara Australia, termasuk lokasi seperti Pulau Sir Graham Moore," kata ABF.

"Kami mendesak komunitas yang menyaksikan hal yang mencurigakan mengenai kegiatan berhubungan dengan perbatasan melaporkan ke borderwatch.gov.au."

Pulau dengan sejarah unik

Nelayan asal Indonesia sudah mendatangi pulau ini selama ratusan tahun, dengan bukti-bukti arkeologi menunjukkan adanya proses produksi teripang di pantai tersebut dalam jumlah besar di tahun 1800-an.

Suku Kwini, penduduk Aborigin di pulau ini sudah lama bergaul dengan nelayan asing yang mendatangi pulau tersebut selama berabad-abad.

Pulau tersebut sekarang menjadi bagian dari Taman Nasional Pulau Niiwalarra Islands National Park dan berada di dalam kawasan Taman Laut Australia Barat.

Niiwalarra, atau Pulau Sir Graham Moore Island terletak di lokasi terpencil di bagian utara Kimberley.ANDREW SEABOURNE via ABC NEWS Niiwalarra, atau Pulau Sir Graham Moore Island terletak di lokasi terpencil di bagian utara Kimberley.

Baca juga: Australia Selidiki Eks PM Scott Morrison karena Rangkap Banyak Jabatan

Pulau itu berjarak ratusan kilometer dari lokasi di mana nelayan Indonesia bisa melakukan pencarian ikan secara tradisional, yang diatur dalam Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com