Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Drone Angkatan Laut AS Ditangkap Iran, AS Langsung Kerahkan Armada ke Teluk

Kompas.com - 31/08/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah kapal Iran mencoba menangkap kapal penelitian tak berawak militer Amerika Serikat (AS) di Teluk, tetapi melepaskannya setelah kapal patroli dan helikopter Angkatan Laut AS dikerahkan ke lokasi itu, kata Pentagon.

Armada ke-5 Komando Pusat AS mengatakan sebuah kapal pendukung dari Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran (IRGCN ) Shahid Baziar, terlihat menarik kapal permukaan tak berawak (USV) Saildrone Explorer pada Senin (29/8/2022) malam.

Drone angkatan laut AS sepanjang tujuh meter (23 kaki) itu dilengkapi dengan berbagai sensor, radar dan kamera.

"Itu berada di perairan internasional untuk mengumpulkan navigasi dan data lain yang tidak ditentukan," kata Armada ke-5 dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir AFP, pada Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Iran Tutup Perbatasan Darat ke Irak Setelah Kerusuhan Berdarah Pecah di Baghdad

Ketika kapal Iran terlihat menarik kapal tak berawak itu, pasukan AS mengirim kapal patroli pantai USS Thunderbolt, yang beroperasi di dekatnya, ke tempat kejadian.

Selain itu, helikopter MH-60S Sea Hawk yang berbasis di Bahrain juga terbang ke lokasi.

Tindakan itu "mengakibatkan kapal IRGCN memutuskan tali penarik ke USV dan meninggalkan daerah itu sekitar empat jam kemudian" tanpa ada insiden lanjutan, kata Armada ke-5.

"Tindakan IRGCN mencolok, tidak beralasan dan tidak konsisten dengan perilaku kekuatan maritim profesional," kata Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS, dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut kata dia, pasukan angkatan laut AS tetap waspada dan akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional sambil mempromosikan ketertiban internasional berbasis aturan di seluruh kawasan.

Baca juga: AS Sebut Ada Peran Drone Iran yang Ikut Bantu Rusia Serang Ukraina

Saildrone Explorer dilengkapi dengan panel surya dan sayap layar setinggi lima meter. Ini dapat digerakkan oleh energi matahari dan angin, dan dapat digunakan dalam misi di lautan hingga satu tahun, operasinya dipantau dari jarak jauh oleh pilot manusia.

Kapal itu dapat mengumpulkan berbagai data kelautan, navigasi dan meteorologi, serta intelijen strategis.

Armada ke-5 menekankan kapal itu milik pemerintah AS, tetapi teknologi yang dibawanya "tersedia secara komersial" dan "tidak menyimpan informasi sensitif atau rahasia."

Angkatan Laut AS pertama kali memulai pengujian operasional USV di Teluk Aqaba Desember lalu.

Baca juga: AS Serang Target Afiliasi Garda Revolusi Iran di Suriah

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com