KOMPAS.com - Dell Technologies mengatakan pada hari Sabtu (27/8/2022) bahwa mereka telah menghentikan semua operasinya Rusia setelah menutup kantornya pada pertengahan Agustus lalu.
Hengkangnya Dell jadi yang terbaru dalam daftar perusahaan Barat yang terus bertambah untuk keluar dari Rusia.
Dilansir Al Jazeera, perusahaan komputer AS yang juga jadi pemasok penting server di Rusia itu telah bergabung dengan perusahaan lain dalam membatasi operasi sejak Moswa mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Baca juga: Peringatan Pasukan Chechnya yang Bertarung untuk Ukraina: Jika Menang, Rusia Tak Akan Berhenti
Dell menangguhkan penjualan di Ukraina dan Rusia pada Februari, mengatakan akan memantau situasi untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Pada pertengahan Agustus, kami menutup kantor kami dan menghentikan semua operasi Rusia," kata juru bicara Dell Mike Siemienas kepada kantor berita Reuters.
“Kembali pada bulan Februari, kami membuat keputusan untuk tidak menjual, melayani atau mendukung produk di Rusia, Belarus, dan wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina, selain Crimea yang sudah diembargo,” tambahnya.
Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mengakui republik yang memisahkan diri di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur pada Februari.
Langkah ini dikutuk oleh Ukraina dan negara-negara Barat, yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia.
Baca juga: Putin Beri Uang Bagi Orang Ukraina yang Pindah Rusia
Kementerian Perindustrian Rusia mengatakan
pada hari Jumat (26/8/2022) bahwa banyak peneliti dan insinyur yang bekerja untuk Dell di Rusia telah ditawari pekerjaan baru, setelah laporan media mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan keluar sepenuhnya.
Publikasi yang berfokus pada teknologi CNews minggu ini melaporkan bahwa Dell akan sepenuhnya keluar dari Rusia dan akan memberhentikan semua staf lokalnya.
Portal berita yang berfokus pada TI, TAdviser, menerbitkan laporan serupa.
Baca juga: Putin Permudah Izin Tinggal dan Kerja Warga Ukraina di Rusia
"Kami sedang memantau perkembangan situasi," kantor berita TASS mengutip Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vasily Shpak mengatakan pada hari Jumat.
“Menurut data kami, sebagian besar spesialis pusat R&D Dell dan insinyur pendukung di St Petersburg dan Moskwa telah menerima tawaran pekerjaan dengan gaji kompetitif dari produsen Rusia,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.