Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Boris Johnson Liburan 2 Kali dalam 2 Minggu Saat Krisis Politik

Kompas.com - 16/08/2022, 08:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapat kecaman baru pada Senin (15/8/2022) atas keputusannya mengambil libur musim panas kedua dalam dua minggu di tengah krisis politik yang menerpanya.

Oposisi utama Partai Buruh menuduh Boris Johnson, yang akan meninggalkan kantor pada 6 September, menggelar satu pesta besar saat banyak warga Inggris berjuang hidup dengan krisis kenaikan harga.

Dengan inflasi pada tingkat tertinggi dalam beberapa puluh tahun dan Inggris diprediksi terjerumus ke dalam resesi, warga "Negeri Ratu Elizabeth" juga berhadapan dengan dampak kekeringan yang diumumkan secara resmi pada Jumat (12/8/2022).

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Pamit, Ucapkan Hasta La Vista, Baby!

Namun, Boris Johnson yang baru kembali ke mejanya di Downing Street pekan lalu setelah cuti bulan madu lima hari yang tertunda  dengan istrinya, Carrie, di Slovenia, memutuskan untuk berlibur lagi minggu ini di Yunani.

Salah satu situs web Yunani mengunggah rekaman PM Inggris itu berbelanja di supermarket kota pantai dekat Athena, memborong barang-barang termasuk makanan dan anggur.

"Ini semua pesta besar lainnya bagi Boris Johnson sementara negara berjuang membayar biaya hidup mereka," kata juru bicara Partai Buruh dikutip dari kantor berita AFP.

Mengonfirmasi Boris Johnson sedang berlibur minggu ini, juru bicaranya mengatakan kepada wartawan bahwa dia "tentu akan terus diberitahu tentang masalah mendesak apa pun, dan tetap membuat keputusan terutama yang (terkait dengan) keamanan nasional misalnya".

Dia juga menyatakan, Wakil Perdana Menteri Dominic Raab dapat mewakili Boris Johnson dalam pertemuan apa pun, "tetapi sejauh yang saya ketahui tidak ada pertemuan seperti itu yang dijadwalkan saat ini."

Baca juga:

Johnson akan segera memiliki lebih banyak waktu luang setelah dia menyerahkan kekuasaan kepada Liz Truss atau Rishi Sunak sebagai pemimpin Konservatif berikutnya dalam tiga minggu ke depan.

PM Inggris Boris Johnson mundur pada awal musim panas ini menyusul puluhan pejabat yang mengundurkan diri dari pemerintahannya karena banyak skandal.

Liz Truss saat ini menjadi favorit untuk memenangi kontes kepemimpinan yang akan diputuskan oleh sekitar 200.000 anggota Partai Konservatif.

Hasilnya akan diumumkan pada 5 September, dan pemenang menggantikan Boris Johnson pada hari berikutnya baik sebagai PM Inggris maupun pemimpin Partai Konservatif.

Baca juga: 9 Skandal PM Inggris Boris Johnson dan Pejabatnya: Pesta Miras di Kantor hingga Langgar Lockdown

Berita video "Boris Johnson Mundur, Apakah Bantuan Militer Inggris untuk Ukraina Berisiko?" dapat disimak di bawah ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com