Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Properti China, Evergrande Akan Jual Lagi Kantor Pusatnya di Hong Kong

Kompas.com - 28/07/2022, 18:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Evergrande, salah satu pengembang yang terdampak krisis properti China, akan menjual lagi kantor pusatnya di Hong Kong.

Dikutip dari kantor berita AFP pada Kamis (28/7/2022), CK Asset Holdings yang didirikan oleh miliarder Hong Kong bernama Li Ka-Shing, telah mengajukan tender untuk gedung 26 lantai yang saat ini bernilai 9 miliar dollar Hong Kong (Rp 17 triliun) tersebut.

Evergrande sedang melakukan upaya restrukturisasi setelah dililit utang 300 miliar dollar AS (Rp 4,47 kuadriliun)

Baca juga: Penyebab Krisis Properti di China dan Kenapa Bisa Bahayakan Dunia

Sebelumnya pada 2015, ketika mengakuisisi kantor pusat seharga 1,61 miliar dollar AS (kini Rp 24 triliun), Evergrande mencatatkan rekor transaksi tunggal untuk gedung perkantoran di Hong Kong begitu pun dengan harga per meter persegi, menurut South China Morning Post.

Kemudian, pada Oktober 2021 gedung kantor Evergrande ditawarkan kepada Yuexiu pengembang milik negara China seharga 1,7 miliar dollar AS (Rp 25,35 triliun), tetapi calon pembeli menarik diri karena khawatir tentang utang Evergrande yang belum terselesaikan.

Evergrande dulu adalah pengembang terdepan di sektor real estat China, tetapi dalam beberapa bulan terakhir mulai melepas aset-asetnya.

Bosnya yaitu Hui Ka Yan bahkan membayar sebagian utang Evergrande menggunakan harta pribadinya.

Dalam gejolak lebih lanjut, pekan lalu Evergrande mencopot CEO dan CFO setelah penyelidikan internal tentang alasan bank menyita lebih dari 2 miliar dollar AS (Rp 29,82 triliun) dari cabang layanan properti perusahaan.

Baca juga:

Persoalan Evergrande merembet ke krisis properti China. Beberapa perusahaan kecil juga gagal membayar pinjaman dan yang lainnya kesulitan mendapatkan cukup uang.

Perusahaan-perusahaan real estat China sejak lama bergantung pada pinjaman untuk membiayai proyek besar-besaran mereka, tetapi kini Beijing memperketat aturan dan aliran dana ke mereka.

Para analis berpendapat, jika krisis properti China menyebar ke sistem keuangan negara itu, maka dampaknya akan terasa sampai luar negeri. Namun, hal tersebut dibantah Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com