Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: 4 Negara Anggota G7 Larang Impor Emas Rusia

Kompas.com - 26/06/2022, 18:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Empat negara anggota G7 akan melarang impor emas dari Rusia dalam upaya baru untuk menghentikan oligarki membeli logam mulia untuk menghindari dampak sanksi terhadap Moskwa atas invasi ke Ukraina.

Tindakan ini di antaranya diambil oleh Inggris, Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat.

Nilai ekspor emas ke elit Rusia dilaporkan mengalami peningkatan selama perang Rusia-Ukraina. Ini terjadi sejak orang kaya di negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu berusaha menghindari sanksi-sanksi tersebut.

"(Empat kekuatan G7) Akan secara langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang (Presiden Vladimir) Putin," kata Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Minggu (26/6/2022), dilansir dari AFP.

Baca juga: Ukraina Terkini: Setelah 3 Pekan Hening, 4 Ledakan Terdengar di Kyiv

Mengingat peran sentral Inggris dalam perdagangan emas internasional dan tindakan paralel AS, Jepang dan Kanada, dia yakin, langkah ini akan memiliki jangkauan global, menutup komoditas dari pasar internasional formal.

Bernilai 12,6 miliar pound (15,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp229,86 triliun) untuk ekonomi Rusia pada tahun 2021, emas menjadi ekspor utama bagi negara tersebut.

Dengan Rusia yang dipimpin Putin sekarang di bawah sanksi berat, orang-orang terkaya di negara itu dilaporkan telah bergegas mengubah aset mereka menjadi emas untuk menghindari dampak pembatasan keuangan.

London Bullion Market telah menangguhkan enam kilang Rusia yang diumumkan pada 7 Maret.

Langkah terbaru yang menargetkan komoditas itu terjadi ketika para pemimpin Kelompok Tujuh negara-negara terkaya bertemu di pegunungan Alpen Bavaria, dengan pembicaraan mereka akan difokuskan pada bagaimana mempertahankan dukungan untuk Ukraina melawan invasi Rusia.

Baca juga: Ukraina Terkini: Severodonetsk Dikuasai Rusia

G7 diharapkan untuk mempertimbangkan bagaimana sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diambil terhadap Moskwa telah bekerja sejauh ini, membahas bantuan keuangan dan militer lebih lanjut untuk Ukraina, serta melihat rekonstruksi yang lebih lama untuk negara yang dilanda perang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Hujan Lebat Rusak Penjara Nigeria, 118 Narapidana Kabur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com