HONG KONG, KOMPAS.com - Restoran Jumbo Hong Kong, rumah makan terapung yang pernah menjadi ikon wisata di kota itu keberadaannya simpang-siur setelah dikabarkan tenggelam.
Pada Senin (20/6/2022), Aberdeen Restaurant Enterprises selaku pemilik restoran terapung Hong Kong yang mewah itu menyatakan bahwa rumah makan tersebut terbalik pada Minggu (19/6/2022) di dekat Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan, setelah mengalami kondisi buruk dan air mulai masuk.
"Kedalaman air di tempat kejadian lebih dari 1.000 meter, sehingga sangat sulit untuk melakukan upaya penyelamatan," tambahnya dikutip dari AFP.
Baca juga: Restoran Terapung Mewah Hong Kong Tenggelam di Laut China Selatan
Namun, pada Kamis (23/6/2022) malam, Departemen Kelautan Hong Kong mengatakan bahwa mereka baru mengetahui insiden itu dari laporan media dan langsung meminta laporan dari Aberdeen Restaurant Enterprises.
Departemen Kelautan Hong Kong melanjutkan, laporan mereka dapatkan segera pada Kamis (23/6/2022) yang berbunyi, restoran terbalik tetapi saat ini baik Jumbo dan kapal tunda masih di perairan pulau Xisha (nama China untuk Kepulauan Paracel).
Beberapa jam kemudian, jurnalis AFP dihubungi oleh juru bicara mewakili Restoran Jumbo Hong Kong yang berkata, perusahaan selalu menggunakan kata "terbalik" bukan "tenggelam".
Saat ditanya langsung apakah restoran terapung Hong Kong itu tenggelam, dia kembali mengatakan bahwa pernyataan itu menggunakan kata "terbalik" dan tidak menjelaskan mengapa mengacu pada kedalaman air ketika menyebutkan penyelamatan.
SCMP menambahkan, mereka diberitahu oleh Departemen Kelautan Hong Kong bahwa perusahaan itu dapat melanggar peraturan setempat jika tidak memberitahu pihak berwenang tentang insiden tenggelam dalam waktu 24 jam.
Baca juga:
Meski demikian, pemberitaan yang tersebar luas di media lokal maupun internasional awal pekan ini bahwa Restoran Jumbo Hong Kong tenggelam tidak dibantah oleh perusahaan.
Adapun kantor AFP meminta pernyataan resmi dari Aberdeen Restaurant Enterprises tentang status Restoran Jumbo Hong Kong serta penjelasan rinci tentang apa yang terjadi. AFP masih menanti jawaban.
Aberdeen Restaurant Enterprises sebelumnya mengatakan, insinyur kelautan telah disewa untuk memeriksa restoran terapung Hong Kong yang ikonik itu dan memasang penimbunan di kapal sebelum perjalanan. Dikatakan juga bahwa semua persetujuan diperlukan sudah diperoleh.
Operatornya yaitu Melco International Development bulan lalu mengatakan, bisnis di Restoran Jumbo Hong Kong tidak menguntungkan sejak 2013 dan kerugian kumulatif melebihi 100 juta dollar Hong Kong (Rp 189,24 miliar).
Restoran Jumbo Hong Kong juga masih menghabiskan jutaan dollar untuk biaya pemeliharaan setiap tahun. Sudah belasan bisnis dan organisasi yang menolak undangan untuk mengambil alih tanpa biaya, tambah Melco.
Baca juga: