Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Israel Tembak Mati Jurnalis Perempuan Palestina di Tepi Barat

Kompas.com - 02/06/2022, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

HEBRON, KOMPAS.com – Tentara Israel kembali menembak mati seorang jurnalis perempuan Palestina pada Rabu (1/6/2022).

Jurnalis bernama Ghufran Harun Warasneh (31) tersebut ditembak dekat kamp pengungsi al-Arroub dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Seorang saksi mata mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa Warasneh sedang berjalan menuju jalan utama ketika dua tentara yang berjaga di sebuah pos pemeriksaan militer memintanya untuk mendekati mereka.

Baca juga: Palestina: Tentara Israel Sengaja Tembak Mati Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Saksi mata tersebut menambahkan, salah satu tentara Israel itu kemudian menembak Warasneh, sebagaimana dilansir Middle East Eye.

Di sisi lain, militer Israel mengeklaim bahwa seorang penyerang bersenjatakan pisau maju ke arah seorang tentara yang sedang melakukan kegiatan keamanan rutin di Route 60.

“Para prajurit menanggapi dengan tembakan langsung,” kata militer Israel.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa tentara Israel di tempat kejadian mencegah petugas medis untuk mencapai Warasneh selama 20 menit sebelum akhirnya mereka berhasil membawanya ke rumah sakit al-Ahli di Hebron.

Baca juga: Jurnalis Perancis Tewas di Ukraina, Macron Sedih Sekaligus Geram

Warasneh baru saja bergabung dengan kantor berita lokal, Dream, pekan ini. Hari Rabu seharusnya menjadi hari ketiganya di kantor barunya itu.

Warasneh, yang merupakan lulusan sekolah jurnalisme di Universitas Hebron, telah bekerja dengan beberapa jaringan media lokal sebelum bergabung dengan Dream.

Ibu Warasneh mengatakan kepada Wafa bahwa putrinya itu pernah ditangkap dan dipenjarakan selama tiga bulan karena meliput demonstrasi pro-Palestina pada Januari.

Peralatan kamera Warasneh juga dihancurkan.

Baca juga: Anggota Kongres AS: Tentara Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera dengan Dana Washington

“Ghufran berangkat pagi-pagi sekali untuk berangkat kerja tepat waktu,” kata ibu Warasneh yang tidak disebutkan namanya itu kepada Wafa.

“Tetapi tidak butuh waktu lama sampai kami mendengar bahwa penjajah menembak mati seorang wanita di pintu masuk kamp, tetapi kami awalnya tidak tahu bahwa itu adalah anakku,” sambungnya.

Setelah mengetahui bahwa wanita yang ditembak mati tersebut adalah Warasneh, keluarganya langsung syok.

Penembakan terhadap Warasneh terjadi selang beberapa pekan setelah tentara Israel menembak mati jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada 11 Mei.

Baca juga: Paus Fransiskus Tetapkan Pertapa, Martir dan Jurnalis Jadi Orang Kudus Katolik yang Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com