Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Kemajuan Senjata Ofensif Korea Utara, AS - Korea Selatan Buat Kesepakatan Baru

Kompas.com - 22/05/2022, 09:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber USA Today

SEOUL, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mempertimbangkan untuk memperluas latihan militer di dan sekitar Semenanjung Korea, sebagai tanggapan atas kemajuan program rudal dan nuklir Korea Utara.

Para pemimpin sepakat "memulai diskusi untuk memperluas cakupan dan skala latihan militer gabungan dan pelatihan di dan sekitar Semenanjung Korea," menurut pernyataan bersama resmi pada Sabtu (21/2/2022).

Baca juga: AS Pulangkan Dua Anggota Dinas Rahasia Setelah Insiden di Korea Selatan

Berbicara melalui seorang penerjemah, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan latihan militer gabungan adalah "kunci untuk kemampuan pertahanan gabungan kami dan kami akan meningkatkan latihan kami."

Yeol, yang menjabat kurang dari dua minggu lalu setelah persaingan ketat pemilihan Maret, telah bersumpah untuk meningkatkan pertahanan Korea Selatan melawan Korea Utara.

KTT AS dan Korea Selatan ini akan membantu Yoon memenuhi janji kampanye lain untuk memperdalam aliansi antara kedua negara.

Bagi Biden, ini juga membantunya mencapai target kebijakan untuk membangun koalisi di Indo-Pasifik untuk melawan peningkatan pengaruh China.

Secara khusus Biden dan Yoon yang baru terpilih mendapat kesempatan untuk mengembangkan hubungan pribadi.

Yoon pun mengatakan dia dan Biden "bertatap muka di banyak bidang."

Baca juga: Korea Selatan Sampaikan Komitmen Mau Bantu Korea Utara Lawan Covid-19

Menanggapi pertemuan dengan rekanannya, Biden menilai aliansi antar negara tidak pernah lebih kuat atau lebih vital.

"Yang lebih penting lagi, kami mendapat kesempatan untuk mengenal satu sama lain secara pribadi. Kami berbagi banyak cerita soal awal (pemerintahan) kami. Kurasa mungkin kita terlalu banyak bercerita satu sama lain," kata Biden sambil tertawa saat makan malam kenegaraan sebagaimana dilansir USA Today pada Sabtu (21/5/2022).

Menurut Biden "revitalisasi" aliansi dengan Korea Selatan adalah salah satu "prioritas kebijakan luar negeri utama" sejak dia menjabat tahun lalu.

Pemimpin AS juga memuji Korea Selatan karena menunjukkan bahwa demokrasi memiliki "kekuatan untuk dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya."

“Angkatan bersenjata kami berdiri berdampingan sebagai penjaga di semenanjung selama tujuh dekade, untuk menjaga perdamaian dan memungkinkan kemakmuran bersama,” tambah Biden.

Baca juga: Korea Selatan Berencana Bantu Beri Vaksin Covid-19 ke Korea Utara

Sepanjang perjalanannya, Biden juga menekankan kerja sama ekonomi antara AS dan Korea Selatan, dengan mengatakan pada Sabtu (21/5/2022) bahwa bisnis mereka "memulai jalan baru bersama-sama" dengan Samsung dan Hyundai membuka pabrik besar di AS

Tetapi ketidakpastian Korea Utara, yang menghadapi bencana Covid-19, membayangi kunjungan lima hari Biden ke Asia, yang dimulai di Semenanjung Korea.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com