Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden UEA Meninggal Dunia, Pangeran Berpengaruh Akan Jadi Pengganti

Kompas.com - 14/05/2022, 11:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Bloomberg

ABU DHABI, KOMPAS.com - Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa meninggal pada Jumat (13/5/2022), dan adik laki-lakinya yang memiliki pengaruh yang kuat diperkirakan akan menggantikannya di pucuk pimpinan produsen minyak terbesar ketiga OPEC.

Baca juga: Uni Emirat Arab Bekukan Aset Kartel Kinahan, Kelompok Kejahatan Terorganisir Terbesar di Dunia

Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan adalah seorang modernis pro-Barat yang menyelaraskan negara Teluk Arab lebih dekat dengan Amerika Serikat dan sekutunya,

Dia memimpin negara Teluk Arab melalui krisis keuangan global dan mengawasi transformasi ekonomi yang cepat, telah menjabat sejak 2004.

Sejak menderita stroke pada 2014, dia jarang terlihat di depan umum. Dia tutup usia pada umur 73 tahun.

Sebagai penguasa Abu Dhabi, Sheikh Khalifa merupakan yang terbesar dan terkaya dari tujuh syekh yang ada di UEA.

Adik laki-lakinya, Putra Mahkota Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), diharapkan menjadi presiden negara dan penguasa Abu Dhabi.

“Khalifa bin Zayed, saudaraku, mentorku dan guruku, semoga Tuhan merahmatimu dan membawamu ke dalam rahmat dan surganya yang baik,” tulis Sheikh Mohammed di Twitter.

Tidak jelas siapa yang akan menggantikannya sebagai putra mahkota Abu Dhabi.

Baca juga: Di Balik Teka-teki Izin Perjudian di Uni Emirat Arab, Mungkinkah Dubai Jadi Makau Baru?

Bendera nasional UEA berkibar setengah tiang setelah pengumuman kematian presiden Emirates, di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat, 13 Mei 2022.AP PHOTO/KAMRAN JEBREILI Bendera nasional UEA berkibar setengah tiang setelah pengumuman kematian presiden Emirates, di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat, 13 Mei 2022.

MBZ, seperti yang biasa dikenal Sheikh Mohammed, telah menjadi pemimpin de facto UEA selama bertahun-tahun karena kesehatan Sheikh Khalifa yang buruk.

Suksesi tersebut diperkirakan tidak akan menghasilkan perubahan arah kebijakan yang signifikan, termasuk di bidang minyak.

Sheikh Mohammed sudah mengendalikan kebijakan energi dan kekayaan minyak negara itu, yang diperkirakan berjumlah 6 persen dari cadangan terbukti dunia, sebagaimana dilansir dari Blommberg pada Jumat (13/5/2022).

Putra Mahkota juga ketua perusahaan minyak nasional UEA dan mengepalai Dewan Tertinggi Urusan Keuangan dan Ekonomi Abu Dhabi. Posisi tersebut menjadikannya orang paling berkuasa di negara itu jauh sebelum kematian saudaranya.

“Secara fungsional itu sedikit berubah; MBZ telah menjalankan pemerintahan hampir sejak awal, ” Ryan Bohl, seorang analis Timur Tengah di Stratfor Worldview menulis di Twitter.

“Tapi ini adalah akhir dari sebuah era untuk UEA, yang ditandai dengan periode kedua perkembangan pesat untuk sektor layanan dan pengetahuan.”

UEA mengumumkan 40 hari berkabung dengan sektor publik dan swasta ditutup selama tiga hari sejak Sabtu.

Baca juga: Singapura Tarik Telur Cokelat Kinder dari Pasaran, UEA Nyatakan Aman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com