Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA Cegat Rudal yang Ditembakkan Houthi saat Presiden Israel Berkunjung

Kompas.com - 31/01/2022, 12:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

UNI EMIRAT ARAB, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan pada Senin (31/1/2022), pihaknya telah mencegat sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi di Yaman ketika negara Teluk Persia itu menerima kedatangan Presiden Israel Isaac Herzog.

Kunjungan Herzog itu merupakan lawatan resmi pertama presiden Israel ke UEA untuk kali pertama.

Diberitakan Reuters, Senin, Kementerian Pertahanan UEA, menyatakan bahwa rudal tersebut telah dicegat dan dihancurkan. Sementara, kepingan rudal dipastikan jatuh ke kawasan tak berpenghuni.

Baca juga: Ada Serangan Rudal, Presiden Israel Tetap Lanjutkan Kunjungan di UEA

Tidak dijelaskan apakah rudal tersebut mengarah ke ibu kota UEA Abu Dhabi atau Dubai sebagai pusat bisnis dan wisata di Timur Tengah.

Otoritas penerbangan sipil UEA mengatakan lalu lintas udara di negara itu berjalan seperti biasanya dan semua penerbangan beroperasi normal meski ada serangan tersebut, kantor berita negara WAM melaporkan.

UEA menjadi bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi kelompok milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Konflik yang sudah berlangsung tujuh tahun itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat Yaman terancam bencana kelaparan.

Juru bicara militer Houthi di Yaman mengatakan pada Minggu malam di Twitter bahwa kelompok mereka akan mengungkap rincian operasi militer baru jauh di dalam UEA dalam beberapa jam ke depan. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut soal itu.

Houthi sendiri telah melancarkan serangan mematikan di Abu Dhabi pada 17 Januari dan menembakkan rudal pada Senin yang gagal untuk kedua kalinya, setelah milisi Yaman yang didukung UEA melakukan intervensi di garis-garis depan pertempuran yang dimasuki Houthi tahun lalu.

Baca juga: Pemberontak Houthi Tembakkan Rudal ke UEA ketika Ada Presiden Israel


Kementerian Pertahanan UEA mengatakan pesawat-pesawat tempur koalisi telah menghancurkan peluncur-peluncur rudal yang berada di Yaman.

Pekan lalu, jaksa penuntut umum UEA mengatakan pihaknya telah memanggil sejumlah orang yang membagikan video tentang insiden pencegatan serangan rudal Houthi sebelumnya. Belum ada unggahan tentang insiden terbaru di media sosial.

Serangan pada Senin terjadi ketika Herzog mendiskusikan keamanan dan hubungan bilateral dengan penguasa de facto UEA, Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi.

Herzog menginap di Abu Dhabi, kata pejabat Israel kepada Reuters.

Presiden Israel itu akan terus melanjutkan kunjungannya setelah serangan Houthi itu, menurut kantor kepresidenan Israel.

Sementara, Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan tersebut.

"Sementara presiden Israel tengah mengunjungi UEA untuk menjalin hubungan dan mempromosikan stabilitas kawasan, Houthi terus melancarkan serangan yang mengancam orang-orang sipil," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam cuitannya.

Baca juga: Film Dokumenter Ungkap Pembantaian Warga Palestina oleh Israel

UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel pada 2020. Perjanjian yang disebut dengan "Kesepakatan Abraham" itu dimediasi oleh AS.

UEA secara signifikan telah mengurangi keberadaan pasukannya di Yaman sejak 2019. Namun, UEA masih memegang kekuasaan melalui pasukan lokal yang mereka persenjatai.

Konflik di Yaman telah meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan terakhir ketika koalisi mengintensifkan serangan udara ke kota-kota Yaman, dan Houthi melakukan serangan di perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com