Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Finlandia Beri Lampu Hijau untuk jadi Anggota NATO

Kompas.com - 12/05/2022, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

HELSINKI, KOMPAS.com - Presiden Sauli Niinisto diperkirakan akan memberikan lampu hijau bagi Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.

Ini terjadi di tengah perubahan besar kebijakan keamanan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir Reuters, Finlandia, yang berbagi perbatasan 1.300 km (810 mil) dan masa lalu yang sulit dengan Rusia, secara bertahap meningkatkan kerjasamanya dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara sebagai mitra.

Baca juga: Finlandia Akan Putuskan untuk Ajukan Keanggotaan NATO pada 12 Mei

Ini terjadi sejak Rusia mencaplok Crimea pada 2014.

Tetapi Finlandia menahan diri dari bergabung dengan NATO untuk menjaga hubungan persahabatan dengan tetangga timurnya.

Niinisto memimpin politik luar negeri Finlandia bekerja sama dengan pemerintah di bawah konstitusi.

Karena itu, keputusannya dianggap menentukan.

Pemerintah dan parlemen juga diharapkan segera memberikan persetujuan atas keputusan tersebut.

Baca juga: AS Sangat Mendukung Finlandia dan Swedia Gabung NATO

"Pesan saya jelas: Finlandia akan memastikan keamanannya. Itu tidak merugikan siapa pun," kata Niinisto pekan lalu setelah bertemu dengan komite pertahanan parlemen.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Finlandia Ilta-Sanomat bulan lalu, dia berkata: "Jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, maka itu akan menciptakan situasi baru bagi kita, yang bertanggung jawab, stabil dan kuat,” kata Niinisto.

Pandangan orang Finlandia tentang NATO telah berubah dengan cepat setelah Rusia memulai apa yang disebutnya "operasi khusus" di Ukraina.

Baca juga: Pasukan Khusus NATO Gelar Latihan Militer di Laut Hitam, Hanya 160 Km dari Ukraina

Dukungan publik Finlandia untuk bergabung dengan NATO telah meningkat ke angka tertinggi selama beberapa bulan terakhir.

Jajak pendapat terbaru oleh penyiar publik YLE menunjukkan 76 persen orang Finlandia mendukung dan hanya 12 persen yang menentang.

Sementara dukungan untuk keanggotaan dulunya hanya bertahan sekitar 25 persen selama bertahun-tahun, sebelum perang di Ukraina pecah.

Nasib Ukraina telah sangat mengganggu bagi Finlandia karena telah berperang dua kali dengan Rusia antara tahun 1939 dan 1944, memukul mundur upaya invasi tetapi kehilangan sekitar 10 persen dari wilayahnya dalam perjanjian perdamaian berikutnya.

Pergeseran cepat Finlandia menuju NATO kemungkinan akan menarik negara tetangga yang lain, yakni Swedia.

Sosial Demokrat yang berkuasa di Swedia diperkirakan akan memutuskan pada 15 Mei, apakah akan membalikkan dekade oposisi terhadap keanggotaan NATO.

Baca juga: China Tuding NATO Kacaukan Eropa, Beri Peringatan untuk Kawasan Asia-Pasifik

Ini jadi sebuah langkah yang hampir pasti akan menyebabkan Swedia juga meminta untuk bergabung dengan aliansi berisi 30 negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com