Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menterinya Sebut Hitler Keturunan Yahudi, Putin Minta Maaf pada Israel

Kompas.com - 06/05/2022, 07:50 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan pada Kamis (5/5/2022) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas komentar menteri luar negerinya yang mengeklaim Adolf Hitler memiliki keturunan Yahudi.

Dilansir Reuters, Putin juga mengatakan kepada Bennett dalam sebuah panggilan telepon bahwa Rusia akan mengizinkan jalur sipil dari pabrik baja Azovstal yang terkepung di pelabuhan Mariupol Ukraina melalui koridor kemanusiaan yang ditangani PBB dan Palang Merah.

Kantor Bennett mengatakan perdana menteri Israel telah meminta jalan sipil dari pabrik baja setelah percakapan sebelumnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Putin ke Macron: Barat Harus Berhenti Pasok Senjata untuk Ukraina

Israel mengecam Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov minggu ini karena mengatakan Adolf Hitler memiliki akar Yahudi.

Dia menggambarkan pernyataan itu sebagai kebohongan "tak termaafkan" yang merendahkan kengerian Holocaust Nazi.

Lavrov membuat komentar pada hari Minggu (1/5/2022) ketika ditanya mengapa Rusia mengatakan perlu "mendenazifikasi" Ukraina jika Zelensky sendiri adalah orang Yahudi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-69 Serangan Rusia ke Ukraina, Drone Hancurkan 2 Kapal Patroli Rusia, Paus Fransiskus Ingin Bicara dengan Putin

Setelah panggilan telepon dengan Putin, Bennett mengatakan dia telah menerima permintaan maaf dan berterima kasih kepada pemimpin Rusia itu.

Dia menyebut Putin "mengklarifikasi rasa hormatnya kepada orang-orang Yahudi dan kenangan akan Holocaust."

Israel, yang telah berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Kyiv dan Moskwa, telah bertindak sebagai perantara.

Ini terjadi meski seorang pejabat Israel mengatakan Bennett telah menangguhkan upaya tersebut pada akhir Maret untuk menangani serentetan serangan jalanan Arab di Israel.

Baca juga: Abaikan Risiko Hukuman Penjara, Imam Ortodoks Rusia Buka Suara Menentang Perang Putin

Panggilan telepon terakhir dengan Putin dan Zelenskiy juga menunjukkan bahwa Israel mungkin akan melanjutkan upaya mediasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com