PM Australia Komentari Isu Putin Hadiri G20: Tak Perlu Buru-buru

SYDNEY, KOMPAS.com – Perdana Menteri Australi Scott Morrison mengatakan, tidak akan terburu-buru untuk menanggapi isu Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan menghadiri KTT G20 di Indonesia.

“Keanggotaan G20 adalah masalah untuk G20, tetapi kami telah membuat pandangan kami tentang Putin dengan sangat jelas,” kata Morrison.

Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan setuju untuk menghadiri KTT G20 yang akan diadakan di Bali pada November.

Baca juga: Kremlin: Belum Ada Keputusan Putin Akan Terbang ke Bali atau Ikut secara Daring KTT G20

Rusia adalah anggota G20 sementara Zelensky akan hadir tamu undangan, sebagaimana dilansir The New Daily, Minggu (1/5/2022).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), selaku pemegang Presidensi G20 tahun ini, telah berbicara dengan Zelensky dan Putin.

Jokowi mendesak mereka untuk mengakhiri perang dan menawarkan diri untuk berperan dalam negosiasi damai.

Morrison mengatakan kepada wartawan di Sydney pada Minggu bahwa isu kehadiran Putin di KTT G20 masih terlalu jauh untuk dibicarakan.

Dia mengatakan, Australia akan berkonsultasi dengan negara-negara yang berpikiran sama, tetapi kuncinya adalah memastikan KTT G20 di Indonesia berhasil.

Baca juga: Barat Ngotot Tak Ingin Rusia Hadiri KTT G20, Indonesia Tetap Jaga Sikap Netral

“Kami tidak tahu seperti apa situasi (di Ukraina) pada November tahun ini,” kata Morrison.

Dia menuturkan, telah bekerja dengan Jokowi untuk memastikan KTT G20 mengadakan diskusi komprehensif tentang keselamatan online.

“Kami ingin memastikan bahwa Indonesia menyelenggarakan G20 yang sukses,” kata Morrison.

“Kami sangat jelas - AS dan Kanada dan lainnya - kami sangat khawatir duduk di seberang meja dari seseorang yang telah, cukup tepat, dituduh melakukan kejahatan perang,” lanjut Morrison.

Baca juga: Jokowi Giliran Berdialog dengan Putin, Bahas Ukraina dan G20