Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Gencatan Senjata Paskah Pupus, Rusia Umumkan Rencana Baru Serangan ke Ukraina

Kompas.com - 23/04/2022, 18:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Harapan gencatan senjata akhir pekan untuk merayakan Paskah Ortodoks memudar setelah pembicaraan antara Rusia dan Ukraina terhenti.

Moskwa sementara itu telah mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengambil kendali penuh atas timur dan selatan tetangganya itu.

Baca juga: AS Beri Drone Berjuluk Phoenix Ghost ke Ukraina, Apa Kehebatannya?

Perang akan memasuki bulan ketiga pada Minggu (24/4/2022), tetapi seorang perwira senior militer Rusia mengatakan "tahap kedua dari operasi khusus" - sebagaimana istilah Moskwa invasi ke Ukraina - baru saja dimulai.

"Salah satu tugas tentara Rusia adalah membangun kendali penuh atas Donbas dan Ukraina selatan," kata Mayor Jenderal Rustam Minnekaev, Jumat (22/4/2022).

Pasukan Rusia, yang mundur dari sekitar Kyiv dan utara Ukraina setelah frustrasi dalam upaya mereka untuk mengambil alih ibukota, telah menduduki sebagian besar wilayah Donbas timur dan selatan.

Minnekaev secara terang-terangan mengatakan bahwa fokus mereka sekarang adalah untuk "menyediakan koridor darat ke Krimea," yang dicaplok Rusia pada 2014, dan menuju wilayah Moldova, Transnistria yang pro-Rusia.

Sang jenderal mengklaim orang-orang berbahasa Rusia "ditindas" di wilayah itu.

Pihak berwenang Ukraina bersumpah untuk terus berjuang dan mengusir pasukan Rusia dari tanah mereka, tetapi mereka juga mencari jeda Paskah.

"Sayangnya, Rusia menolak proposal untuk membuat gencatan senjata Paskah," kata Presiden Volodymyr Zelensky, pada Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Jenderal Rusia Blak-blakan Ingin Caplok Ukraina, Zelensky: Setelah Ini Rusia Akan Incar Negara Lainnya

Dalam pidato regulernya Jumat (22/4/2022) malam, Zelensky mengatakan komentar jenderal Rusia itu merupakan artikulasi yang jelas dari tujuan Moskwa.

"Ini hanya menegaskan apa yang telah saya katakan beberapa kali: invasi Rusia ke Ukraina dimaksudkan hanya sebagai permulaan," katanya.

"Kami akan membela diri selama mungkin... tapi semua bangsa yang, seperti kami, percaya akan kemenangan hidup atas kematian harus berjuang bersama kami."

Pemerintah Ukraina, yang didorong oleh masuknya persenjataan Barat, mengatakan pasukannya yang terkepung masih bertahan di dalam pabrik baja yang luas di kota pelabuhan Mariupol yang dihancurkan.

Kremlin mengklaim "pembebasan" Mariupol sangat penting bagi rencana perangnya, yang berlangsung hampir dua bulan setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi mengejutkan ke tetangga Rusia yang condong ke Barat.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-58 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Berupaya Rebut Ukraina Timur dan Selatan, Sekjen PBB Temui Putin

Seruan kemanusiaan

Dalam panggilan telepon ke Putin, kepala Uni Eropa Charles Michel meminta akses kemanusiaan ke Mariupol, yang sebagian besar telah hancur oleh pengeboman Rusia yang intens selama berminggu-minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com