MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia saat ini tampaknya membatalkan tujuan awal dalam invasi ke Ukraina yaitu merebut Kyiv dan menggulingkan pemerintah, tetapi masih terus menyerang di timur dan selatan.
Bahkan kalaupun Rusia menerapkan Plan B atau rencana cadangan, Moskwa masih memiliki opsi lain yang berisiko memperpanjang konflik dan menyebabkan lebih banyak kematian serta kehancuran.
Dikutip dari AFP, ada lima rencana cadangan Rusia untuk fase perang berikutnya melawan Ukraina.
Baca juga: Wali Kota Motyzhyn Ukraina Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat bersama Suami dan Putranya
"Putin terobsesi dengan tanggal dan sejarah simbolis, sehingga dia sangat membutuhkan gambaran kemenangan sebelum 9 Mei," kata Alexander Grinberg analis di Jerusalem Institute for Security and Strategy (JISS).
Sergei Karaganov, ketua kehormatan lembaga Council for Foreign and Defence Policy yang berbasis di Moskwa dan mantan penasihat Kremlin mengatakan, Rusia "tidak boleh 'kalah' sehingga kami membutuhkan semacam kemenangan."
“Pertaruhan elite Rusia sangat tinggi--bagi mereka ini adalah perang eksistensial,” katanya kepada mingguan Inggris The New Statesman.
Baca juga: Kenapa Indonesia Mau Beli Minyak Rusia Saat Negara Lain Melarang?
Merebut Mariupol akan menjadi langkah penting bagi Rusia mewujudkan tujuan nyatanya mengontrol wilayah yang menghubungkan semenanjung Crimea--yang direbut oleh Moskwa pada 2014--dengan Rusia.
"Saya memperkirakan pertempuran sengit sampai kemunduran terakhir perlawanan (Ukraina) dari Mariupol," kata Grinberg.
Di sisi utaranya terletak dua wilayah Donbass dan Luhansk yang dihuni separatis pro-Moskwa, sehingga merebut Mariupol akan memberi Moskwa kendali atas sebagian besar wilayah di timur Ukraina.
Dengan Mariupol, pasukan Rusia bisa "menuju utara untuk merebut sisa Donbass dan memiliki kontrol terus menerus di selatan Ukraina serta pantai Laut Azov," terang Pierre Razoux direktur akademik Mediterranean Foundation for Strategic Studies kepada AFP.
Baca juga: Arti Penting Mariupol bagi Ukraina dan Rusia
Moskwa bersikeras bahwa kedua daerah yang memisahkan diri itu harus memiliki otoritas administratif penuh, dan mengendalikan mereka sepenuhnya tampaknya menjadi tujuan utama perang.
"Perang masih jauh dari selesai dan masih bisa mengubah jalan Rusia jika militer Rusia dapat meluncurkan operasi yang sukses di Ukraina timur," kata analis di Institute for the Study of War (ISW).