WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Setelah menjatuhkan sanksi pada industri pertahanan Rusia, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menargetkan sektor-sektor lain yang terlibat dalam upaya perang Moskwa di Ukraina.
Hal ini disampaikan seorang pejabat Departemen Keuangan AS, Selasa (29/3/2022), dilansir AFP.
Baca juga: Perundingan Rusia-Ukraina di Turki Dimulai, Erdogan: Dunia Menunggu Kabar Baik
"Kami berencana untuk menargetkan sektor tambahan yang penting bagi kemampuan Kremlin untuk mengoperasikan mesin perangnya," kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo, menurut teks pidato yang dijadwalkan akan disampaikannya di think tank Chatham House di London.
"Tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan Rusia dalam membangun dan memelihara alat-alat perang," katanya.
"Selain memberikan sanksi kepada perusahaan di sektor yang memungkinkan kegiatan memfitnah Kremlin, kami juga berencana mengambil tindakan untuk mengganggu rantai pasokan kritis mereka," kata Adeyemo.
Washington telah mengambil banyak langkah melawan Moskwa sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina, termasuk sanksi keuangan pekan lalu yang menargetkan industri pertahanan Rusia.
Baca juga: Rusia Tidak Masalah jika Dicoret dari KTT G20 Indonesia, tapi Peringatkan Hal Ini
Pada saat itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Washington akan terus menargetkan perusahaan yang memasok peralatan pertahanan Rusia, serta pemasok mereka sendiri.
“Sekarang tindakan kami telah menumpulkan kemampuan Rusia untuk menggunakan aset bank sentralnya untuk menopang ekonominya dan mendanai perang brutal Putin," kata Adeyemo.
"Kami akan semakin memfokuskan upaya kami untuk mengejar industri yang sangat penting bagi kemampuan Rusia untuk memproyeksikan kekuatan,” tambahnya.
Baca juga: Mengapa Setelan Kosmonot Rusia Memakai Warna Bendera Ukraina?
Menurutnya, sanksi tambahan juga akan diambil "dalam koordinasi" dengan negara lain yang juga menerapkan tindakan terhadap Moskwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.