Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperingatkan Rusia, Azerbaijan Pilih Tarik Pasukan di Nagorno-Karabakh

Kompas.com - 28/03/2022, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BAKU, KOMPAS.com - Rusia dan Azerbaijan saling berseteru atas pergerakan pasukan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh pada Minggu (27/3/2022).

Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang dihuni oleh etnis Armenia yang diklaim oleh Azerbaijan dan saat ini dipatroli oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia.

Wilayah itu diperebutkan Armenia dan Azerbaijan selama konflik 44 hari pada 2022, yang berakhir setelah mediasi oleh Rusia.

Baca juga: PM Armenia Telepon Putin, Mengadu Soal Konflik Baru di Nagorno-Karabakh

Pada tahun itu, Pasukan Azerbaijan mengusir pasukan etnis Armenia keluar dari petak-petak wilayah yang mereka kuasai sejak 1990-an di Nagorno-Karabakh sebelum Rusia menengahi gencatan senjata.

Rusia mengatakan pada Sabtu (26/3/2022), bahwa pihaknya sangat prihatin dengan peningkatan ketegangan di Nagorno-Karabakh dan menyerukan ketenangan setelah apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran gencatan senjata 2020 yang ditengahi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rusia menyebut Azerbaijan telah melanggar perjanjian dengan mengizinkan pasukannya memasuki zona yang dijaga oleh penjaga perdamaian Rusia di dekat desa Farrukh.

Tetapi, Azerbaijan dilaporkan telah menarik tentaranya pada Minggu.

Azerbaijan, bagaimanapun, membantah pernyataan Rusia itu.

"Tidak ada perubahan posisi tentara Azeri di desa Farrukh, yang merupakan bagian dari wilayah kedaulatan negara kita," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Rusia Juga Tegang dengan Azerbaijan, Sebut Zona Penjaga Perdamaian Nagorno-Karabakh Dilanggar

"Informasi tentang penarikan unit Tentara Azerbaijan dari posisi itu tidak mencerminkan kebenaran. Tentara kami mengendalikan penuh situasi operasional," sebut Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dilaporkan sempat menelepon  Vladimir Putin pada Jumat (25/3/2022), untuk membahas apa yang dikatakan Armenia sebagai situasi yang mengkhawatirkan di Nagorno-Karabakh.

Armenia mengatakan tentara Azerbaijan telah menyerbu wilayah itu mulai Kamis (24/3/2022), merebut dua desa dan menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh setidaknya tiga tentara Republik Nagorno-Karabakh (NKR), yang diidentifikasi oleh otoritas setempat dengan namanya.

Dilansir dari Russia Today (RT), pihak Azerbaijan telah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa pasukan mereka hanya melanjutkan proses klarifikasi lokasi dan posisi mereka tanpa menggunakan kekuatan.

"(Klaim bahwa) UAV (drone) diduga digunakan dan bentrokan bersenjata terjadi di wilayah Azerbaijan di mana penjaga perdamaian Rusia ditempatkan sementara, yang menyebabkan kematian prajurit kami, adalah kebohongan dan provokasi,” ungkap Kementerian Pertahanan Azerbaijan di Baku.

Baca juga: Bentrok dengan Pasukan Azerbaijan, 3 Tentara Armenia Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Global
PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

Global
Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Global
Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Global
Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Global
Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Global
Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Internasional
Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

Global
4 Fakta Seputar Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini

4 Fakta Seputar Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
PM Israel: Serangan di Kamp Rafah Tak Dimaksud Timbulkan Korban Sipil

PM Israel: Serangan di Kamp Rafah Tak Dimaksud Timbulkan Korban Sipil

Global
[POPULER GLOBAL] Eropa Kecam Serangan Israel | Desa di Ukraina Direbut Rusia

[POPULER GLOBAL] Eropa Kecam Serangan Israel | Desa di Ukraina Direbut Rusia

Global
Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Global
Negara-negara Eropa Kecam Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Negara-negara Eropa Kecam Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com