BAKU, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (26/3/2022) mengatakan, angkatan bersenjata Azerbaijan memasuki zona yang dijaga oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh.
Rusia menyebut itu melanggar kesepakatan, tetapi Azerbaijan menentang klaim tersebut, demikian laporan dari Reuters.
Rusia lalu meminta Azerbaijan menarik pasukannya dan memindahkan tentaranya ke posisi awal. Kubu Moskwa juga berujar, Azerbaijan melakukan empat serangan drone di Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?
Namun, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menolak versi peristiwa dari Moskwa dan menggambarkan pernyataan Rusia adalah sepihak.
Menurut Azerbaijan, unit-unit bersenjata Armenia yang ilegal mencoba melakukan tindakan sabotase, tetapi harus mundur ketika tindakan cepat tanggap diterapkan.
Azerbaijan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pernyataan tiga arah, kesepakatan yang ditandatangani dengan Armenia dan Rusia pada November 2020 untuk mengakhiri konflik militer atas wilayah Nagorno-Karabakh setelah perang lebih dari sebulan.
Azerbaijan keluar sebagai pemenang dalam perang Nagorno Karabakh, setelah merebut kembali wilayah yang lepas tersebut dalam perang sebelumnya antara tahun 1991-1994.
Namun, masih banyak persoalan yang belum terselesaikan termasuk status hukum Nagorno-Karabakh dan orang-orang Armenia yang tinggal di sana.
Rusia mengerahkan sekitar 2.000 personel penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh setelah gencatan senjata perang Azerbaijan Armenia, menegaskan kembali perannya sebagai polisi dan penengah di negara-negara pecahan Uni Soviet yang bergejolak.
Baca juga: Kisah Perang Armenia-Azerbaijan 1990-an dan Awal Sengketa Nagorno-Karabakh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.