Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Sebut Korea Utara Uji Sistem Rudal Balistik Antarbenua Baru, Untuk Apa?

Kompas.com - 11/03/2022, 10:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Korea Utara baru-baru ini dilaporkan melakukan dua uji coba rudal dari sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru.

Dilansir AFP, laporan dari Pentagon pada Kamis (10/3/2022) ini, menandai apa yang disebut seorang pejabat AS sebagai "eskalasi serius" yang akan dihukum dengan sanksi baru.

Tapi menurut Korea Utara, tes 26 Februari dan 4 Maret difokuskan pada pengembangan satelit pengintai.

Baca juga: Korea Utara Akan Luncurkan Satelit untuk Intai Militer AS dan Sekutunya

Tetapi analisis ketat Pentagon menyimpulkan bahwa itu sebenarnya adalah pendahulu eksperimental untuk kemungkinan peluncuran ICBM jarak penuh.

Peluncuran semacam itu akan menandai berakhirnya moratorium yang diberlakukan sendiri oleh Pyongyang sejak 2017 dan membuat ketegangan militer melonjak di semenanjung Korea dan sekitarnya.

Korea Utara telah melakukan tiga tes ICBM, yang terakhir pada bulan November 2017 dari sebuah Hwasong-15.

Rudal balistik antarbenua ini dianggap cukup kuat untuk mencapai Washington dan seluruh benua Amerika Serikat.

Baca juga: 11 Negara Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan dua tes baru-baru ini "melibatkan sistem rudal balistik antarbenua baru" yang pertama kali dipamerkan Pyongyang pada parade militer Oktober 2020.

Meskipun tidak ada peluncuran yang menunjukkan jangkauan atau kemampuan ICBM, menurut Kirby, mereka jelas dimaksudkan untuk "mengevaluasi sistem baru sebelum melakukan tes pada jarak penuh di masa depan, yang berpotensi menyamar sebagai peluncuran luar angkasa".

Sebelum tes ICBM pada tahun 2017, Korea Utara telah melakukan serangkaian peluncuran roket kuat yang diklaim sebagai bagian dari program luar angkasa sipil yang lebih luas.

Peluncuran tersebut dilakukan dari Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di pantai barat laut.

Baca juga: Korea Selatan Sebut Rudal Balistik, Korea Utara Klaim Hanya Uji Coba Satelit Pengintai

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA melaporkan pada Jumat (11/3/2022) bahwa pemimpin tertinggi Kim Jong Un mengunjungi fasilitas tersebut dan memerintahkan agar fasilitas itu diperluas dan dimodernisasi.

Ini jadi sebuah langkah yang hanya akan memicu spekulasi tes ICBM terselubung yang akan segera terjadi.

Korea Utara sejauh ini masih berada di bawah sanksi internasional atas program rudal dan senjata nuklirnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com