Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bantah Serang RS Bersalin: Itu Berita Palsu

Kompas.com - 10/03/2022, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia membatah telah mengebom sebuah rumah sakit di Kota Mariupol.

Rusia mengatakan, klaim Ukraina bahwa pesawat Moskwa mengebom sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol adalah berita palsu.

Delegasi Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan bahwa bangunan itu adalah bekas rumah sakit bersalin yang telah lama diambil alih oleh tentara Ukraina.

Baca juga: Presiden Ukraina Tuding Rusia Lakukan Genosida Setelah RS Bersalin Diserang

"Begitulah berita palsu lahir," kata Polyanskiy di Twitter, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (10/3/2022).

Polyanskiy mengatakan, Rusia sudah memperingatkan pada 7 Maret bahwa rumah sakit tersebut telah diubah menjadi objek militer dan digunakan tentara Ukraina untuk menembak.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Rusia melakukan genosida setelah pesawat Rusia mengebom sebuah rumah sakit bersalin dan anak-anak di Mariupol pada Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Zelensky: Jutaan Warga Ukraina Akan Mati jika Dunia Tak Bantu Ukraina

"Negara macam apa ini, Federasi Rusia, yang takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, dan menghancurkannya?" kata Zelenskiy melalui pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam waktu setempat.

Zelensky mengulangi seruannya kepada Barat untuk memperketat sanksi terhadap Rusia agar Moskwa mau duduk di meja perundingan dan mengakhiri perang.

Dia menambahkan, pengeboman terhadap rumah sakit bersalin dan anak-anak merupakan bukti bahwa genosida di Ukraina sedang terjadi, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: China Jawab Permintaan, Kirim Bantuan Rp 11,3 Miliar ke Ukraina

Sedikitnya 17 orang terluka akibat serangan itu, sebagaimana dilaporkan oleh sejumlah pejabat Ukraina.

Serangan itu terjadi meski ada kesepakatan gencatan senjata guna mempersilakan orang-orang untuk melarikan diri dari Kota Mariupol yang terkepung.

Rusia sebelumnya berjanji untuk menghentikan penembakan sehingga setidaknya beberapa warga sipil yang terperangkap dapat melarikan diri dari kota tersebut.

Baca juga: Peringatan AS: Rusia Bisa Pakai Senjata Biologis di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com