TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel akan mengirim bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terkena dampak dari invasi Rusia di Ukraina, kata Perdana Menteri Naftali Bennett pada Minggu (27/2/2022).
Ia menambahkan, pemerintahnya sedang mengejar kebijakan terukur dan bertanggung jawab pada konflik Rusia Ukraina.
Setelah Rusia invasi Ukraina, Israel berusaha mempertahankan kerja sama keamanannya yang rumit dengan Moskwa, mengingat kehadiran militer Rusia yang besar di Suriah, lokasi Israel kerap melakukan serangan udara pada apa yang disebutnya sebagai target terkait Iran.
Baca juga: Israel Ikut-ikutan Mengutuk Rusia karena Menyerang Ukraina
Dikutip dari AFP Bennett mengatakan, pemerintahnya akan mengirim "100 ton peralatan kemanusiaan Israel untuk warga sipil di zona pertempuran dan mereka yang mencoba untuk pergi".
Bantuan itu akan mencakup selimut, peralatan medis dan alat pemurnian air, termasuk barang-barang lainnya, kata Bennett menjelang rapat kabinet mingguannya.
PM Israel mengatakan, dia akan mengadakan pertemuan kabinet keamanan khusus tentang perang Rusia Ukraina pada Minggu (27/2/2022) malam, melihat aspek diplomatik dan ekonomi dari krisis tersebut, termasuk penyerapan imigran.
Badan Yahudi yang memproses permohonan kewarganegaraan Israel untuk orang Yahudi yang tinggal di diaspora mengatakan, sedang mendirikan pusat pemrosesan di beberapa penyeberangan perbatasan Ukraina, untuk mengantisipasi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari negara itu dan meminta pindah ke Israel.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, 2.000 warga Israel telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia terjadi pada Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Berebut Kharkiv, Jalanan Jadi Medan Perang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.