KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (26/2/2022) meminta dukungan politik Perdana Menteri India Narendra Modi, setelah New Delhi abstain dari pemungutan suara Dewan Keamanan PBB.
India bersama China dan Uni Emirat Arab (UEA) tidak memberikan suara pada resolusi DK PBB hari Jumat (25/2/2022) yang membahas agresi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan segera pasukannya.
Rusia memveto resolusi tersebut dengan menggunakan kekuatannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: Rusia Memveto Resolusi PBB Terkait Penghentian Invasi ke Ukraina, China Abstain
Dalam twitnya pada Sabtu, Zelensky mengatakan, dia telah berbicara dengan Modi dan mengatakan kepadanya bahwa "lebih dari 100.000 penjajah ada di tanah kami."
"Hentikan agresor bersama-sama!" tulisnya di Twitter.
Spoke with ???????? Prime Minister @narendramodi. Informed of the course of ???????? repulsing ???????? aggression. More than 100,000 invaders are on our land. They insidiously fire on residential buildings. Urged ???????? to give us political support in???????? Security Council. Stop the aggressor together!
— ????????? ?????????? (@ZelenskyyUa) February 26, 2022
Meskipun negara demokrasi dan anggota kelompok "Quad" dengan Australia, Jepang, dan Amerika Serikat, India tidak secara eksplisit mengecam tindakan Rusia, atau menyebut mereka invasi.
Sebaliknya, India berulang kali mengacu pada perkembangan di Ukraina.
Kementerian Luar Negeri India pada Sabtu (26/2/2022) malam mengeluarkan pernyataan, menyebutnya sebagai situasi konflik dan mengatakan bahwa Modi mengulangi seruannya untuk segera menghentikan kekerasan dan kembali berdialog.
PM India itu juga meminta pihak berwenang Ukraina--yang sedang memerangi serangan Rusia di ibu kota Kiev dan kota-kota lain--untuk memfasilitasi evakuasi warga India dengan cepat dan aman.
Hubungan India dan Rusia dekat selama Perang Dingin, dan masih bertahan hingga hari ini. Rusia sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar India.
Posisi Rusia pada perang Ukraina menimbulkan kekhawatiran di Amerika Serikat.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada Jumat (25/2/2022) mengatakan kepada wartawan, "Kkami terus berhubungan dengan India."
Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Berebut Kharkiv, Jalanan Jadi Medan Perang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.