Rusia Masuki Kharkiv Kota Terbesar Kedua di Ukraina, Kepung 2 Kota Besar Lainnya

KHARKIV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia memasuki Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Minggu (27/2/2022).

Menurut kepala pemerintahan setempat, pertempuran Rusia vs Ukraina kini sedang berlangsung di Kharkiv.

Invasi Rusia ke Ukraina saat ini memasuki hari keempat.

Baca juga: Pasukan Rusia dan Ukraina Giliran Mulai Berebut Kota Kharkiv

"Kendaraan ringan musuh dari Rusia masuk ke kota Kharkiv," kata Oleg Sinegubov dalam unggahan di Facebook yang dikutip AFP.

"Angkatan bersenjata Ukraina sedang melenyapkan musuh."

Tembakan dan ledakan senapan mesin mengguncang Kharkiv pada Minggu, menurut laporan wartawan AFP.

Puing-puing kendaraan lapis baja Rusia membara di sebuah jalan dan beberapa lainnya ditinggalkan, kata wartawan AFP.

Sementara itu, Rusia pada hari yang sama mengeklaim pasukannya telah mengepung total kota Kherson di selatan dan Berdyansk di tenggara. Keduanya adalah kota besar di Ukraina.

"Selama 24 jam terakhir, kota Kherson dan Berdyansk telah sepenuhnya diblokade oleh angkatan bersenjata Rusia," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia.

Kota Nova Kakhovka jatuh ke tangan Rusia

Media Ukraina melaporkan, sebuah Kota di Oblast Kherson di Ukraina selatan telah diambil alih oleh Rusia.

Dikutip dari BBC pada Minggu (27/2/2022), pasukan Rusia kini menduduki Nova Kakhovka atau New Kakhovka.

Nova Kakhovka adalah kota kecil, tetapi terletak secara strategis di Sungai Dnieper yang secara langsung memasok semenanjung Crimea dengan saluran air.

Wali Kota Nova Kakhovka Volodymyr Kovalenko mengatakan, pasukan Rusia telah menyita komite eksekutif kota dan melepas semua bendera Ukraina dari gedung-gedung.

Analis mencatat bahwa kemajuan serangan Rusia dari selatan menjadi salah satu yang paling sukses sejauh ini.

Pasukan Rusia juga memberikan ancaman di Kherson, Mykolaiv, dan Melitopol.

Baca juga: Kota Nova Kakhovka Ukraina Dilaporkan Telah Jatuh ke Tangan Rusia