Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Pertama Serangan Rusia ke Ukraina, 137 Orang Tewas, Chernobyl Direbut Pasukan Moskwa

Kompas.com - 25/02/2022, 10:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, 137 warga Ukraina tewas setelah negaranya mendapat serangan dari pasukan Rusia pada hari pertama invasi, Kamis (24/2/2022).

Sementara itu, Rusia mengeklaim telah melumpuhkan lebih dari 70 fasilitas infrastruktur darat milik Ukraina pada hari pertama serangan.

Dewan Keamanan PBB kemungkinan akan memberikan suara pada Jumat (25/2/2022) mengenai rancangan resolusi yang mengutuk Rusia karena menyerang Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Pecah, Warga Dunia Demo Kecam Putin

Seorang pejabat senior AS mengatakan, rancangan resolusi tersebut juga akan mengharuskan Rusia untuk mundur tanpa syarat.

Sementara itu, NATO akan mengadakan pertemuan darurat tingkat tinggi pada Jumat, sebagaimana dilansir Reuters.

Berikut rangkuman serangan hari pertama yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina.

Baca juga: Hari Pertama Serangan Rusia, 74 Fasilitas Militer Ukraina Dilumpuhkan

- Pada Jumat, Zelenskiy berjanji untuk tetap tinggal di Kiev ketika pasukannya memerangi tentara Rusia yang maju menuju ibu kota dalam serangan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II

- Setelah malam tiba, muncul gambar pertempuran sengit di berbagai front. Pasukan Rusia telah merebut bekas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di rute antara Belarus dan Kiev.

- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, tujuannya melancarkan operasi militer adalah untuk demiliterisasi Ukraina.

- Presiden AS Joe Biden mengatakan, tindakan Putin adalah agresi. Dia meluncurkan sanksi baru pada sejumlah bank dan kelompok elite Rusia.

- Biden juga mengatakan, Washington bekerja sama dengan sekutunya dalam pelepasan minyak dari cadangan strategis setelah harga minyak melonjak.

- Inggris, Kanada, Uni Eropa, Australia, Jepang, Taiwan dan negara-negara lain juga meluncurkan sanksi terhadap Rusia, menargetkan bank, ekspor militer, dan anggota lingkaran dalam Putin.

- Jepang mengatakan, tindakan terkoordinasi dengan anggota lain dari negara-negara G7 terhadap Rusia akan membendung setiap agresi di Asia dan kawasan lain.

- Ribuan orang Ukraina berusaha melarikan diri ke negara-negara tetangga, termasuk Polandia, Hungaria, dan Rumania. Badan pengungsi PBB memperkirakan 100.000 orang Ukraina telah meninggalkan rumah mereka.

- Pasar saham jatuh dan rubel Rusia mencapai titik terendah sepanjang masa. Saham AS berubah positif karena Barat merinci sanksinya terhadap Rusia.

- 137 warga Ukraina tewas setelah mendapat serangan dari pasukan Rusia pada hari pertama invasi.

- Sekitar 74 fasilitas infrastruktur darat milik Ukraina pada hari pertama serangan dilumpuhkan oleh pasukan Rusia.

Baca juga: India Berupaya Evakuasi 16.000 Warganya dari Ukraina Setelah Serangan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com