QUEENSLAND, KOMPAS.com - Polisi Australia menangkap salah satu buronan paling dicari di negara itu setelah perburuan selama 12 tahun.
Graham Potter (64 tahun), telah buron sejak 2010 setelah ia tidak muncul di pengadilan untuk menghadapi tuduhan pembunuhan di negara bagian Victoria.
Baca juga: Buron AS yang Palsukan Kematiannya Ditangkap di RS Skotlandia
Polisi menangkapnya pada Senin (21/2/2022) pagi setelah mereka diberitahu soal keberadaannya, ribuan kilometer jauhnya di Queensland.
Dilansir dari BBC, rekaman penangkapan menunjukkan dia berdiri di sebuah ruangan bobrok, sebelum diborgol dan dibawa pergi.
Potter sebelumnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 1981 karena pemenggalan kepala dan pembunuhan seorang gadis remaja. Dia dibebaskan setelah menjalani hukuman 15 tahun.
This is a moment 12 years in the making. Fugitive Graham Potter arrested in Far North Qld this morning. The 64YO vanished in 2010 while on bail for conspiracy to murder charges. The suspected hitman will face court tomorrow. VicPol to speak in minutes @9NewsMelb pic.twitter.com/QsyK2ZGh8t
— Lana Murphy (@LanaMurphy) February 21, 2022
Pada Senin (21/2/2022), dia ditangkap pada pukul 08.45 waktu setempat di sebuah rumah di Ravenshoe, di ujung utara Queensland.
Selama bersembunyi, Potter menghadapi tuntutan federal atas distribusi ekstasi dan kokain senilai 317 juta dollar AS (Rp 4,5 triliun), di samping tuntutan untuk kasus pembunuhan.
Baca juga: Karena Google Maps, Mafia yang Buron 20 Tahun Akhirnya Tertangkap
Ada beberapa penampakan yang belum dikonfirmasi tentang dia di seluruh negeri sejak itu. Tetapi polisi menemui jalan buntu dalam pencarian mereka pada 2017, menurut outlet Australia The Age.
Hadiah sebesar 100.000 dollar Australia (Rp 1 miliar) ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Potter bereksperimen dengan mengubah penampilan dan sikapnya untuk menghindari deteksi. Dia ditemukan dengan barang-barang yang bisa menyamarkannya, seperti pewarna rambut, menurut Polisi Victoria.
"Ini tentu saja mengakhiri perburuan buronan kelas atas yang dicari dengan tuduhan kriminal yang sangat serius," kata Mick Frewen, Penjabat Asisten Komisaris Komando Kejahatan di Victoria.
Potter akan diekstradisi ke Victoria, di mana dia akan menghadapi pengadilan pada Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Kerja Sama Langka, Taiwan Deportasi Warga Negara China yang Buron
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.