Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Perdalam Jurang Kesenjangan, Indonesia Bagaimana?

Kompas.com - 14/02/2022, 14:02 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk memperdalam jurang kesenjangan dunia.

Kesenjangan yang paling mencolok menurut Jamus Lim adalah antara negara kaya dan negara miskin.

Misalnya, negara-negara yang jauh lebih makmur menurut Lim memiliki kapasitas anggaran lebih besar untuk meningkatkan belanja negara guna pemberian sejumlah subsidi kepada warga dan pelaku bisnis yang menghadapi kesulitan ekonomi.

Baca juga: Dampak Buruk Kapitalisme: Tingginya Kesenjangan Sosial dan Individualisme

Di sisi lain gerak-gerik negara miskin terhambat oleh terbatasnya kemampuan fiskal pemerintah.

Kesenjangan juga terjadi secara internal di negara-negara berkembang. Berbicara sebagai panelis Indonesia-Singapore Foreign Policy Youth Talks yang digelar virtual, Sabtu (12/2/2022) siang, ekonom berusia 46 tahun itu menyoroti sejumlah ketidaksetaraan di masa pandemi.

Lim yang juga anggota parlemen dari oposisi Singapura Partai Pekerja menggunakan contoh akses pendidikan selama Covid-19. Tidak semua pelajar memiliki akses ke teknologi internet dengan kecepatan tinggi untuk memfasilitasi sekolah daring.

Pendiri Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) Yanuar Nugroho menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun kapasitas menghadapi krisis yang lebih besar dari Covid-19 ke depannya.

Kapasitas ini merujuk kepada kemampuan negara mendayagunakan dan memobilisasi sumber daya yang dimiliki. Yanuar menambahkan peningkatan kapasitas juga harus diimbangi dengan kebijakan publik yang berbasis riset dan bukti.

Mantan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan itu tidak menampik adanya silang pendapat antara teknokrat dan politisi di Indonesia.

Berkaca dari penanganan Covid-19 di Indonesia, Yanuar mengatakan, pemerintah telah belajar bahwa bukti ilmiah krusial untuk menghasilkan kebijakan publik yang tepat sasaran. Kebijakan publik akan menentukan kredibilitas pemerintah di mata warganya.

Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik Asia Tenggara Meta Rahimah Abdulrahim menyampaikan, pandemi virus corona telah membangun resilience atau daya tahan dan ketangguhan tiap negara dan warganya.

“Ada banyak cara-cara baru untuk membangun banyak hal” tutur perempuan yang akrab dipanggil Ima itu.

Salah satu hal yang perlu terus digencarkan menurutnya adalah literasi digital. Mantan Direktur Eksekutif Habibie Center tersebut mengutarakan akan pentingnya literasi digital untuk memerangi arus hoaks yang beredar di masyarakat .

Ima menambahkan literasi digital bukan hanya tugas perusahaan teknologi seperti Meta, tetapi harus dilakukan oleh semua pihak mulai dari pemerintah, swasta, hingga orang-orang di sekitar kita.

“Misal kita bisa memberitahu anggota keluarga untuk jangan langsung membagikan tanpa membaca berita-berita yang sering diterima di WhatsApp.”

Baca juga: Pandemi Buat Biaya Hidup di Singapura Makin Tinggi, Makin Banyak Warga Cari Bantuan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com