Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sepakat Dukung Taiwan Perkuat Sistem Pertahanan Rudal dalam Kontrak Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 08/02/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kontrak dukungan senilai 100 juta dollar AS (Rp 1,4 triliun) dengan Taiwan, untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal pulau itu menghadapi meningkatnya tekanan dari China.

Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan perjanjian teknik dan pemeliharaan dengan Taiwan pada Senin (7/2/2022) dilansir AP.

Baca juga: Tanggapi Tekanan China, Presiden Taiwan Berjanji Lebih Terlibat dengan Dunia

Kesepakatan itu dibuat ketika China menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022, yang telah meningkatkan semangat nasionalis di “Negeri Tirai Bambu”. Sejumlah pihak khawatir hal itu bisa mendorong upaya untuk mengambil Taiwan dengan paksa.

Sebuah pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS mengatakan telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan, yang memberitahu Kongres setelah persetujuan Kementerian Luar Negeri AS untuk penjualan, sesuai permintaan kedutaan de facto Taiwan di Washington.

Peningkatan ke Sistem Pertahanan Udara Patriot akan "membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, ekonomi dan kemajuan di kawasan itu," kata DSCA dalam sebuah pernyataan.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima (Taiwan) untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata badan tersebut.

Baca juga: China Peringatkan AS: Dukungan untuk Kemerdekaan Taiwan Akan Picu Konflik Militer

Kontraktor utama dalam kesepakatan ini adalah Raytheon Technologies dan Lockheed Martin.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan "sangat menyambut baik" keputusan itu dilansir Reuters.

"Dalam menghadapi ekspansi militer China yang berkelanjutan dan tindakan provokatif, negara kami akan menjaga keamanan nasionalnya dengan pertahanan yang solid, dan terus memperdalam kemitraan keamanan yang erat antara Taiwan dan AS," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan keputusan untuk mendapatkan rudal Patriot yang lebih baru dibuat, selama pertemuan 2019 dengan pejabat AS di pemerintahan Presiden Donald Trump.

Kementerian mengatakan kesepakatan itu diharapkan "berlaku" dalam waktu satu bulan.

Pulau yang diperintah secara demokratis itu telah mengeluhkan misi berulang-ulang oleh angkatan udara China di zona pertahanan udaranya, bagian dari apa yang dilihat Washington sebagai upaya Beijing untuk menekan Taipei agar menerima kedaulatannya.

Baca juga: Presiden Terpilih Honduras Ingin Pertahankan Hubungan dengan Taiwan

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Tetapi Washington adalah pendukung terbesarnya, dan terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana bagi Taiwan untuk membela diri.

Para pejabat AS telah mendorong Taiwan untuk memodernisasi militernya sehingga dapat menjadi "landak", yang sulit diserang China, dan penjualan senjata semacam itu selalu membuat marah China.

Duta Besar China untuk Amerika Serikat bulan lalu mengatakan bahwa kedua negara adidaya itu bisa berakhir dalam konflik militer, jika Washington mendorong kemerdekaan Taiwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com