Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Sebut 100.000 Tentara Rusia Belum Cukup untuk Invasi Skala Penuh

Kompas.com - 03/02/2022, 14:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Rabu (2/2/2022) mengatakan, 100.000 tentara yang dikerahkan Rusia ke perbatasan belum cukup besar untuk melakukan invasi skala penuh.

Hal tersebut dikatakan Kuleba dalam konferensi pers virtual dengan media-media asing yang turut dihadiri Kompas.com, meski Amerika Serikat (AS) terus bersikeras bahwa serangan Rusia ke Ukraina sudah dekat.

Menurut AS, 100.000 tentara siap tempur dan peralatan alat berat Rusia di perbatasan dekat Ukraina dan Rusia bisa menjadi awal invasi.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Namun, "saat ini menurut penilaian Ukraina dan para mitra, jumlah serta komposisi pasukan (Rusia) belum cukup untuk invasi skala penuh," ujar Menlu Ukraina.

"Akan tetapi, kami tetap waspada, kami terus memantau dinamika lebih lanjut," katanya.

Kuleba melanjutkan, selama berminggu-minggu ada pembicaraan tentang ancaman perang, dan fakta bahwa belum ada serangan yang terjadi adalah tanda diplomasi dan upaya pencegahan berhasil.

Dia lalu meminta Barat untuk mencapai kesepakatan akhir tentang sanksi apa yang akan dijatuhkan pada Rusia jika menyerang Ukraina dan membuat langkah-langkah agar Kremlin mengetahuinya sekarang.

Dikutip dari Radio Free Europe, AS dan para sekutu Eropanya telah memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menjatuhkan hukuman ekonomi yang berat pada negara, serta memasok lebih banyak senjata ke Ukraina jika terjadi invasi.

Tak lama setelah konferensi pers Kuleba, Pentagon mengumumkan rencana mengirim sekitar 3.000 tentara ke Polandia, Rumania, dan Jerman, tetapi Amerika berkata tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.

Sementara itu, perdebatan masih terjadi di antara Pemerintah Barat tentang sanksi mana yang harus diterapkan ke Rusia.

Baca juga: Terungkap Sanksi yang Mungkin Akan Dijatuhkan AS ke Rusia jika Nekat Serang Ukraina

Rusia membantah akan menyerang Ukraina dan mengatakan, mereka memiliki hak mengerahkan pasukannya di dalam perbatasannya sendiri jika dipandang perlu.

Namun, Rusia juga menempatkan ribuan tentara dan peralatan di dalam Belarus dekat perbatasan Ukraina saat bersiap mengadakan latihan militer bersama dengan sekutunya itu.

Kuleba mengatakan, tidak ada alasan untuk melakukan pengerahan pasukan seperti itu, kecuali Rusia menekan Ukraina dan Euro-Atlantik yang lebih luas.

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com