Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Senjata, Pasukan Amatir Ukraina Latihan Perang dengan “Senapan” Kayu

Kompas.com - 30/01/2022, 23:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Mirror

KIEV, KOMPAS.com - Warga sipil yang menjadi sukarelawan pasukan amatir Ukraina terlihat berlatih dengan senapan kayu di sebuah situs bangunan yang telah ditinggalkan, ketika kekhawatiran perang Rusia Ukraina terus tumbuh di perbatasan.

Melansir Mirror, pasukan cadangan itu menjalani latihan pada Sabtu (29/1/2022). Beberapa dari mereka didampingi pelatih dan menggunakan pakaian olahraga ketika berusaha menggunakan senjata tiruan.

Baca juga: Kagum Jiwa Kepahlawanan Jenderal Soedirman, Ukraina Buat Prangko Khusus

Gugup atas ancaman sekitar 120.000 tentara Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan, Kiev telah meluncurkan pasukan Pertahanan Teritorial baru tahun ini, yang diharapkan akan dibangun menjadi korps 130.000 orang.

Meskipun mereka mungkin memiliki sedikit peluang melawan tentara Rusia profesional yang jauh lebih besar dan lebih lengkap, pasukan cadangan Ukraina dapat ditugaskan untuk melindungi situs sipil di ibu kota di tengah konflik apa pun.

Pelatihan Sabtu (29/1/2022) mengumpulkan sekitar 70 penduduk setempat.

Beberapa di antaranya menggunakan perlengkapan infanteri lengkap dengan senapan berburu. Kelompok ini memiliki pengalaman tempur sebelumnya, ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014 lalu mendukung pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah di Ukraina timur.

Mereka tergolong profesional kelas menengah sehingga memiliki senjata dan seragam. Sementara yang lain hanya senjata kayu.

Penduduk setempat berlatih di dekat Kiev, Ukraina, Minggu, 30 Januari 2022.AP PHOTO/EFREM LUKATSKY Penduduk setempat berlatih di dekat Kiev, Ukraina, Minggu, 30 Januari 2022.

Baca juga: Hadapi Ancaman Rusia, Ukraina Tingkatkan Pasukan Cadangan Jadi 130.000 Orang

AS telah memperingatkan bahwa intervensi militer mungkin dan akan segera terjadi. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa terlalu banyak "kepanikan" sudah merugikan ekonomi 41 juta orang penduduknya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat belum menanggapi tuntutan keamanan utama Moskwa dalam krisis di Ukraina, tetapi dia siap untuk terus berdialog.

Di sisi lain, negara-negara Barat telah mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang berat jika menyerang Ukraina lagi.

Moskwa bersikeras tidak menginginkan perang, tapi menolak seruan untuk menarik pasukannya. Kremlin beralasan bahwa mereka dapat mengerahkan pasukan di wilayahnya sendiri, jika dianggap perlu.

Rusia sebaliknya menyorot tanggapan Barat sebagai bukti bahwa negaranya adalah target, bukan penghasut agresi.

Tentara profesional Ukraina terekam sedang dilatih dengan senjata anti-tank NLAW Inggris untuk pertama kalinya.

Peluncur peluru kendali NLAW dipandang memiliki sistem pemandu yang sangat baik, yang memberikan kemungkinan besar untuk menghancurkan target yang bergerak dengan tembakan pertama.

Baca juga: Belarus Akan Bantu Rusia Perang Lawan Ukraina

Ukraina juga memiliki peluru kendali anti-tank Javelin AS dan sistem anti-tank serta drone bersenjatanya sendiri.

Halaman:

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com