KIEV, KOMPAS.com - Warga sipil yang menjadi sukarelawan pasukan amatir Ukraina terlihat berlatih dengan senapan kayu di sebuah situs bangunan yang telah ditinggalkan, ketika kekhawatiran perang Rusia Ukraina terus tumbuh di perbatasan.
Melansir Mirror, pasukan cadangan itu menjalani latihan pada Sabtu (29/1/2022). Beberapa dari mereka didampingi pelatih dan menggunakan pakaian olahraga ketika berusaha menggunakan senjata tiruan.
Baca juga: Kagum Jiwa Kepahlawanan Jenderal Soedirman, Ukraina Buat Prangko Khusus
Gugup atas ancaman sekitar 120.000 tentara Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan, Kiev telah meluncurkan pasukan Pertahanan Teritorial baru tahun ini, yang diharapkan akan dibangun menjadi korps 130.000 orang.
Meskipun mereka mungkin memiliki sedikit peluang melawan tentara Rusia profesional yang jauh lebih besar dan lebih lengkap, pasukan cadangan Ukraina dapat ditugaskan untuk melindungi situs sipil di ibu kota di tengah konflik apa pun.
Pelatihan Sabtu (29/1/2022) mengumpulkan sekitar 70 penduduk setempat.
Beberapa di antaranya menggunakan perlengkapan infanteri lengkap dengan senapan berburu. Kelompok ini memiliki pengalaman tempur sebelumnya, ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014 lalu mendukung pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah di Ukraina timur.
Mereka tergolong profesional kelas menengah sehingga memiliki senjata dan seragam. Sementara yang lain hanya senjata kayu.
Baca juga: Hadapi Ancaman Rusia, Ukraina Tingkatkan Pasukan Cadangan Jadi 130.000 Orang
AS telah memperingatkan bahwa intervensi militer mungkin dan akan segera terjadi. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa terlalu banyak "kepanikan" sudah merugikan ekonomi 41 juta orang penduduknya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat belum menanggapi tuntutan keamanan utama Moskwa dalam krisis di Ukraina, tetapi dia siap untuk terus berdialog.
Di sisi lain, negara-negara Barat telah mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang berat jika menyerang Ukraina lagi.
Moskwa bersikeras tidak menginginkan perang, tapi menolak seruan untuk menarik pasukannya. Kremlin beralasan bahwa mereka dapat mengerahkan pasukan di wilayahnya sendiri, jika dianggap perlu.
Rusia sebaliknya menyorot tanggapan Barat sebagai bukti bahwa negaranya adalah target, bukan penghasut agresi.
Tentara profesional Ukraina terekam sedang dilatih dengan senjata anti-tank NLAW Inggris untuk pertama kalinya.
Peluncur peluru kendali NLAW dipandang memiliki sistem pemandu yang sangat baik, yang memberikan kemungkinan besar untuk menghancurkan target yang bergerak dengan tembakan pertama.
Baca juga: Belarus Akan Bantu Rusia Perang Lawan Ukraina
Ukraina juga memiliki peluru kendali anti-tank Javelin AS dan sistem anti-tank serta drone bersenjatanya sendiri.