Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ancaman Rusia, Ukraina Tingkatkan Pasukan Cadangan Jadi 130.000 Orang

Kompas.com - 30/01/2022, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Ukraina tengah melatih puluhan pasukan cadangannya yang sewaktu-waktu siap dipanggil jika terjadi perang dengan Rusia.

Reuters melaporkan, Rusia telah menyebarkan sekitar 120.000 pasukan di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.

Kehadiran tentara Rusia tersebut membuat Barat khawatir bahwa Moskwa bisa melancarkan invasi ke Ukraina kapan saja.

Baca juga: Warga Perbatasan Rusia Tak Peduli Perang Lawan Ukraina, Tetap Memancing seperti Biasa

Khawatir atas ancaman tersebut, Ukraina membangun tentara cadangan dalam barisan Pasukan Pertahanan Teritorial awal tahun ini.

Melansir Reuters, Minggu (30/1/2022), Kiev berupaya untuk meningkatkan personel pasukan cadangan tersebut menjadi korps yang berjumlah 130.000 orang.

Meski skill mereka jauh di bawah tentara Rusia yang memiliki persenjataan yang lebih lengkap, pasukan cadangan dapat ditugaskan untuk melindungi situs-situs sipil di tengah konflik apa pun.

Pasukan cadangan ini berasal dari warga sipil yang dilatih setiap Sabtu di sebuah lokasi konstruksi mangkrak di pinggiran Kiev.

Baca juga: Hidup Tanpa Air, Listrik, dan Tetangga, Kisah 2 Lansia Telantar di Perbatasan Ukraina-Rusia

Beberapa di antara mereka mengenakan perlengkapan infanteri lengkap dengan senapan.

Di antara mereka bahkan berpengalaman bertempur melawan tentara Rusia ketika Moskwa mencaplok Crimea pada 2014.

Bagi yang tidak berpengalaman dan tidak memiliki senapan, mereka diberikan senapan kayu tiruan untuk berlatih.

"Saya khawatir," kata Konstantin Sevchuk, pekerja berusia 43 tahun yang pernah bertugas selama satu tahun di wilayah Donbass timur selama mobilisasi umum Ukraina.

Baca juga: Cerita Warga Sipil Ukraina Jadi Tentara Cadangan, Siap Dipanggil Perang Lawan Rusia

"Itu tidak benar-benar cocok dengan hidup saya, saya tidak benar-benar menginginkannya. Tetapi sekarang situasinya sedemikian rupa sehingga dibutuhkan," tutur Sevchuk.

Sementara itu, Mykhaylo (39) yang berprofesi sebagai pengacara, mengaku tak sabar untuk bertempur membela tanah airnya jika Rusia menyerang.

"Kegemaran saya terhadap kapal perang telah ada jauh sebelum perang. Sekarang sangat masuk akal untuk melakukannya," kata Mykhaylo saat latihan.

Di sisi lain, AS selalu mewanti-wanti bahwa intervensi militer mungkin dan akan segera terjadi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com