Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Otak Pria dan Perempuan Berbeda?

Kompas.com - 31/01/2022, 06:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Struktur otak manusia diteliti di pusat penelitian Helmholtz-Forschungszentrum di kota Julich, Jerman.

Di sini, sampel berupa irisan dari organ donor dipersiapkan. Tujuannya adalah memembuat proses dalam saluran saraf dan struktur-struktur lain dapat dilihat. Perbedaanantara otak perempuan dan pria sangat jelas:

"Perbedaan struktur yang sangat jelas adalah ukurannya," kata Dr Susanne Weis. "Otak pria lebih besar daripada otak perempuan. Tapi itu tidak berarti, bahwa otak pria berfungsi lebih baik, lebih cepat atau bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik."

Baca juga: Studi Terbaru Tegaskan Kembali Dampak Negatif Ganja pada Otak

Pertukaran informasi antara kedua belahan otak

Tapi sebuah studi dari tahun 2013 menunjukkan penyimpangan lain lagi. Menurut studi itu, pertukaran informasi antara kedua belahan otak lebih banyak pada perempuan dibanding pada pria. Tapi pada pria, hubungan di dalam satu belahan lebih baik dibanding pada perempuan.

Apakah hasil studi itu bisa menjelaskan keunggulan yang katanya dimiliki perempuan, seperti empati? Atau orientasi ruang yang katanya lebih baik pada pria? Penelitian terbaru menunjukkan: otak perempuan dan pria tidak jauh berbeda, melainkan mirip karena keduanya ibaratnya mosaik yang terdiri dari bagian yang bersifat perempuan dan pria.

Wei mengatakan, "Perbedaan antar otak orang berkelamin sama jauh lebih besar daripada antara pria dan perempuan. Memang orang kerap mengutip hasil penelitian sampel, bahwa perempuan lebih baik dalam bidang bahasa dibanding pria. Sedangkan pria lebih baik dalam hal ruang."

Tapi orang tidak boleh lupa, itu kerap hanya sebuah sampel. Kalau misalnya diteliti sampel dari 20, 50 atau 100 orang, itu tidak merepresentasikan gambar sesungguhnya.

Baca juga: China Kembangkan Senjata Pengontrol Otak, Mampu Melumpuhkan dan Mengendalikan Musuh

Perbedaan kemampuan kognitif pria dan perempuan

Tapi, bagaimanakah gambar sesungguhnya? Ribuan studi ilmiah berusaha untuk menemukan perbedaan signifikan antara kemampuan kognitif pria dan perempuan. Hasilnya menunjukkan: perbedaan tidak ada.

Jadi persamaan antara pria dan perempuan lebih besar daripada perbedaannya. Jadi apakah tingkah laku pria dan perempuan berbeda hanya karena didikan?

Tidak selalu. Jauh di dalam bagian tertua batang otak kita ada perbedaan anatomis. Inilah letak nucleus prepticus medialis.

Ini adalah pusat kendali yang besarnya hanya beberapa milimeter. Pada semua mamalia jantan, ukurannya lebih besar dibanding pada betina. Dan pada pria bahkan dua kali lebih besar.

Pusat saraf ini mengendalikan dominasi, agresi dan dorongan seks. Pada pria itu saling berkaitan, sedangkan pada perempuan terpisah.

Itu bisa menghasilkan perilaku yang berbeda-beda. Sebetulnya seberapa bergunanya lagi mencari perbedaan anatomis di otak, untuk lebih mengerti perbedaan antara pria dan perempuan?

Baca juga: Studi: Racun dalam Asap Kebakaran Amat Berbahaya bagi Otak

Tingkah laku dalam kehidupan nyata lebih penting

Weis mengungkap, sebetulnya, yang harus kita perhatikan adalah tingkah laku dalam kehidupan nyata. Dan itu jauh lebih rumit, serta ditentukan lebih banyak faktor, dibanding fokus penelitian ilmuwan di laboratorium, yang menggunakan sampel sangat terbatas.

"Oleh karena itu, saya pikir kita harus meninggalkan upaya mencari perbedaan nyata, bahkan dari keinginan untuk membedakan, antara otak perempuan dan pria," ujarnya.

Sepanjang hidup, otak kita terus berubah, tergantung apa yang kita pelajari, dan pengalaman apa yang kita peroleh. Apakah tingkah laku dan minat kita lebih khas perempuan atau khas pria, tergantung didikan dan panutan.

Baca juga: Temuan Sel Zombie di Otak dapat jadi Kunci Pengobatan Alzheimer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com