Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru Tegaskan Kembali Dampak Negatif Ganja pada Otak

Kompas.com - 21/01/2022, 06:02 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Ganja dapat mempengaruhi kemampuan untuk membuat keputusan, memecahkan masalah dan melakukan fungsi kognitif lainnya.

Ini hasil penelitian terbaru di tengah semakin banyak negara bagian yang melegalkan ganja.

Dilansir CNN, efek stereotip ganja menjadi ketinggalan zaman dan digantikan penerimaan substansi ini sebagai cara yang dapat diterima untuk bersosialisasi, bersantai, dan mendapatkan tidur yang lebih baik.

Baca juga: Di Sidang MK, Ahli dari Presiden Dorong Penelitian Efektivitas Ganja untuk Keperluan Medis

Tetapi, masyarakat mungkin telah melupakan dampak ganja terhadap otak.

Penelitian telah lama menunjukkan bahwa kondisi "high" dapat membahayakan fungsi kognitif.

Tinjauan penelitian baru, yang diterbitkan pada Kamis (20/1/2022) di jurnal Addiction, menemukan bahwa dampak tersebut dapat bertahan jauh melampaui tingkat tertinggi, terutama bagi remaja.

"Studi kami memungkinkan untuk menyoroti beberapa area kognisi yang terganggu penggunaan ganja, termasuk masalah konsentrasi dan kesulitan mengingat dan belajar," kata rekan penulis Dr.Alexandre Dumais, profesor klinis psikiatri Universitas Montreal.

"Ini mungkin berdampak besar pada kehidupan sehari-hari pengguna."

Baca juga: Di Sidang MK, Ahli Presiden Tak Setuju Ganja untuk Obat: Lebih Baik Kita Konservatif

"Penggunaan ganja di masa muda dapat menyebabkan penurunan pencapaian pendidikan, dan, pada orang dewasa, kinerja kerja yang buruk dan mengemudi yang berbahaya. Konsekuensi ini mungkin lebih buruk pada pengguna biasa dan berat," tambah Dumais.

Konsumsi ganja oleh remaja berlipat ganda dalam tujuh tahun terakhir, dengan konsekuensi yang berpotensi berbahaya, kata penelitian

"Dampak ganja pada otak dapat sangat merugikan perkembangan kognitif bagi kaum muda, yang otaknya masih berkembang," kata Dr Megan Moreno, profesor pediatri di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Wisconsin.

"Studi ini memberikan bukti kuat untuk efek kognitif negatif dari penggunaan ganja, dan harus diambil sebagai bukti penting untuk memprioritaskan pencegahan penggunaan ganja di masa muda," kata Moreno.

Baca juga: Ahli dari Presiden: Ganja Belum Perlu Dipakai untuk Medis, Banyak Obat Lain yang Aman dan Efektif

"Orang tua harus menyadari bahwa remaja yang menggunakan ganja berisiko mengalami kerusakan pada organ terpenting, yakni, otak mereka," tambahnya.

Tinjauan yang baru diterbitkan melihat studi pada lebih dari 43.000 orang dan menemukan dampak negatif dari tetrahydrocannabinol atau THC, senyawa psikoaktif utama dalam ganja.

Dampal tersebut meliputi kemampuan mengambil keputusan, mengingat data penting, merencanakan, mengatur dan memecahkan masalah, serta mengontrol emosi dan perilaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com